Banyak Penyelam Rusak Terumbu Karang, Menteri Susi: Aneh, Senang Diving Tapi Malas Berenang

Bisnis.com,15 Jul 2018, 12:59 WIB
Penulis: Newswire
Tim peneliti mendata kerusakan karang yang disebabkan kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3)./Antara-Pemkab Raja Ampat

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluhkan banyaknya penyelam yang kurang menguasai teknik daya apung dengan baik, sehingga justru banyak menginjak terumbu karang dan berpotensi merusaknya.

"Diving tapi hobinya injak-injak karang, seperti kerupuk aja diinjak gitu. Itu tidak boleh. Banyak yang tidak mau berenang dan mengapung," ujarnya di sela-sela kampanye gerakan Pandu Laut Nusantara dalam Car Free Day, Jakarta, Minggu (15/7/2018).

Seperti dilansir Antara, Susi menyatakan penyelam harus memiliki perilaku yang baik ketika di bawah laut, seperti menjaga daya apung atau buoyancy agar sepatu katak yang digunakan tidak mengenai terumbu karang.

Dia pun menceritakannya pengalamannya menyelami Laut Banda yang memiliki banyak terumbu karang besar dan cantik. Sayangnya, banyak terumbu karang yang bolong dengan diameter 3-5 meter karena para penyelam berdiri di atas karang.

"Tiba-tiba ada yang bolong seperti kawah gitu, kecil-kecil diameternya, 3-5 meter. Itu ternyata bekas anak-anak diving yang lagi briefing. Briefing dalam air, semua berdiri, fin-nya besar-besar. Senang diving tapi malas berenang, kan itu aneh," tukas Susi.

Senada, vokalis Slank Kakak menerangkan para penyelam mestinya sudah menguasai teknik renang dan buoyancy yang bagus serta pengetahuan tentang menjaga laut.

"Harus lebih bagus lagi buoyancy-nya, di air enggak ada yang berdiri, semua badannya flat. Itu bisa dilatih karena banyak diver yang buoyancy-nya masih kacau. Kalau mau ke laut harus punya pengetahuan juga, kalau enggak, bahaya," tegasnya.

Kaka mengajak masyarakat dari berbagai kalangan yang mencintai dan ingin belajar lebih dalam tentang laut untuk bergabung dengan Pandu Laut Nusantara.

Gerakan ini diluncurkan Susi sebagai wadah menyatukan para aktivisi, musisi, dan masyarakat luas dalam menjaga serta merawat laut.

"Nanti setelah organisasi ini anggotanya lengkap, akan membersihkan pantai dari Sabang sampai Merauke. Kemudian, kegiatan lainnya juga bikin jambore, kursus pendidikan untuk berenang, menyelam, sehingga bisa mencintai dan merawat laut," papar Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini