Bulog Siapkan 11.000 Ton Beras Kemasan Renteng

Bisnis.com,16 Jul 2018, 10:47 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BATANG – Perum Badan Urusan Logistik menyiapkan sebanyak 11 ribu ton beras premium kemasan renteng (sachet) berisi 200 gram seharga Rp2.500 per sachet.

Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Pekalongan Rasiwan di Pekalongan, Senin (16/7/2018), mengatakan bahwa produk beras kemasan renteng atau sachet berisi 200 gram ini ini sudah dimulai sepekan lalu.

"Kami belum tahu respons masyarakat karena sifatnya masih pengenalan. Beras premium kemasan 200 gram ini kami jual sementara di Rumah Pangan Kita (RPK)," katanya.

Ia mengatakan saat ini Perum Bulog Subdivre Pekalongan hanya masih sebatas menawarkan beras sachet ini pada RPK dan pedagang pasar tradisional untuk dijual kepada masyarakat.

"Sementara ini, kami hanya menjualkan saja karenapengemasan beras premium kemasan 200 gram itu dikemas oleh Bulog Divisi Regional Semarang. Nantinya, hasilnya kami evaluasi," katanya.

Kepala Gudang Bulog Kandeman Kabupaten Batang Imam Seno Aji di Batang mengatakan bahwa promosi beras yang dikemas dalam bentuk sachet atau renteng ini akan diluncurkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pada bulan Agustus 2018.

"Kami menargetkan kunjungan ke 59 RPK untuk mengenalkan produk beras premium dengan kemasan sachet tersebut. Kami utamakan dulu beras itu pada RPK, kemudian baru dilakukan ke pasar tradisional," katanya.

Tujuan dan sasaran produk beras premium jenis rentengan ini pada masyarakat ekonomi menengah ke bawah agar mereka bisa menikmati rasa nasi dengan kualitas enak.

"Masyarakat cukup membayar Rp2.500,00 per sachet dan mereka akan mendapatkan beras dengan kualitas super itu," katanya.

Ia menambahkan saat ini pengadaan beras yang dilakukan oleh Gudang Bulog Kandeman sudah mencapai 4.000 ton sehingga diperkirkan mampu menjaga ketahanan pangan hingga lima bulan ke depan atau Desember 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini