KABAR GLOBAL 17 JULI: Dorongan Amendemen Brexit Kembali Menguat, Ketika Sejumlah Negara Telah Klimaks

Bisnis.com,17 Jul 2018, 08:27 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
International Monetary Fund (IMF)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai laju ekspansi ekonomi di sejumlah negara serta kembalinya dorongan amendemen Brexit menjadi berita utama sejumlah media hari ini, Selasa (17/7/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Ketika Sejumlah Negara Telah Klimaks. Seiring dengan ekspansi ekonomi global yang memasuki tahun keduanya pada 2018, International Monetary Fund (IMF) melihat laju ekspansi di beberapa negara telah melewati puncaknya. (Bisnis Indonesia)

Dorongan Amendemen Kembali Menguat. PM Inggris Theresa May telah kehilangan sembilan orang anggota pemerintahannya sejak dia mengajukan proposal Brexit. Kini May kembali menghadapi ancaman dari kabinetnya yang anti-Uni Eropa (Eurosceptics) untuk mengamandemen proposal tersebut sebelum diserahkan ke Parlemen Eropa. (Bisnis Indonesia)

Li Tekankan Pentingnya Multilateralisme. PM China Li Keqiang menegaskan pentingnya perdagangan bebas dan multilateralisme di hadapan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk. (Bisnis Indonesia)

Ekonomi China Tumbuh Lambat. Pertumbuhan ekonomi China melambat pada kuartal II/2018. Hal itu disebabkan oleh upaya pemerintah yang ingin mengurangi risiko menggunungnya utang (deleveraging) bersamaan dengan meningkat. (Bisnis Indonesia)

Produsen Pesawat Terbang Kian Tinggi. Industri pembuat pesawat sedang terbang tinggi. Maraknya wisata melalui jalur udara mengungkit bisnis para pembuat pesawat. Alhasil, maskapai penerbangan gencar melakukan belanja pesawat baru. (Kontan)

Perang Dagang Membenamkan Prospek Kredit Ekspor Impor. Pendapatan perbankan secara global menurun. Penyaluran kredit perdagangan antar negara seret akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China. (Kontan)

Investasi Perusahaan China. China National Offshore Oil Corp (CNOOC) bersedia untuk menginvestasikan dana US$ 3 miliar dalam operasi minyak dan gas yang ada di Nigeria. Perusahaan China tersebut akan memendam dana di Nigeria National Petroleum Corporation (NNPC). (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini