Emiten Komponen Otomotif: Penjualan Garuda Metalindo (BOLT) Tumbuh 10%

Bisnis.com,17 Jul 2018, 17:12 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Direktur Utama PT Garuda Metalindo Tbk Ervin Wijaya (kedua kiri) bersama Direktur Anthony Wijaya (dari kiri), Direktur Independen I Nyoman Candrajaya, Direktur Rudy Wijaya, dan Direktur Tjeng Soey Sujono,menjelaskan produk pada wartawan, selepas Rapat pemegang saham tahunan dan luar biasa perseroan , di Jakarta, Senin (8/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten komponen otomotif PT Garuda Metalindo Tbk. mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 10% selama periode Januari—Juni 2018. Peningkatan tersebut didukung oleh permintaan dalam negeri yang membaik selama semester I/2018 dibandingkan dengan semester I/2017.

Direktur Keuangan Garuda Metalindo Anthony Wijaya menyampaikan secara makro, kondisi industri otomotif nasional pada tahun ini memang membaik. Baik penjualan kendaraan roda empat maupun roda dua, menunjukkan sinyal positif.

“Ada kenaikan penjualan dibandingkan tahun lalu karena memang ada pertumbuhan pada industri otomotif nasional. Pertumbuhan sales kami hampir 10%, didorong baik dari permintaan dalam negeri maupun ekspor,” ungkap Anthony saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (17/7).

Anthony mengungkapkan permintaan dalam negeri menyumbang hingga 95% dari total nilai penjualan perseroan. Emiten dengan kode saham BOLT tersebut sempat membukukan penurunan tipis pada penjualan kuartal I/2018.

Adapun, sebagian besar produk Garuda Metalindo dipasok kepada Grup Astra yaitu PT Astra Honda Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Pada tahun lalu, penjualan kepada Astra Honda Motor mencapai Rp480,16 miliar atau 46% dari total pendapatan BOLT.

Kendati porsinya cukup besar, perseroan mencatat pada tahun lalu pasar otomotif nasional sangat lesu, ditunjukkan dengan penjualan pada Astra Honda motor turun 9,93%, sedangkan penjualan kepada Astra Daihatsu Motor turun 9,98%. Pada tahun ini, Anthony optimistis pasar otomotif akan kian positif.

Perseroan akan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp75 miliar pada 2018, yang akan digunakan untuk menambah sejumlah mesin, sekaligus membangun pusat logistik baru. Dengan penambahan mesin tersebut, perseroan membidik kapasitas produksi 2018 dapat tumbuh 5%—10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini