Mantan Anggota HTI, Kombatan Aceh, dan Pengurus FPI Jadi Caleg Partainya Yusril

Bisnis.com,18 Jul 2018, 02:19 WIB
Penulis: Newswire
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kedua kanan) dicium oleh Ketua Mahkamah Partai M Yasin Ardhy (kedua kiri) usai sidang ajudikasi antara PBB dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Bawaslu, Jakarta, Minggu (4/3). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan Partai Bulan Bintang sah sebagai peserta Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Bulan Bintang memberi peluang mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia, FPI, dan kombatan Aceh berpolitik di parlemen.

Partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra itu mendaftarkan mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai calon legislator (caleg) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dengan mendaftarkannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"HTI kan fenomena baru selama ini tidak boleh berpolitik tapi sekarang ini mereka berubah ada banyak calon dari HTI," kata Ketua Umum PBB Yusril di Jakarta, Selasa (17/7/2018) malam.

Yusril mengatakan PBB juga banyak merekrut anggota Front Pembela Islam (FPI) seperti Habib Muchsin Alatas yang tercatat mantan Ketua Umum FPI.

Habib Muchsin Alatas menjadi calon anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Depok.

Bahkan PBB juga mencalonkan sejumlah aktivis FPI dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.

Yusril mengungkapkan mantan kombatan di Aceh dan anggota DPR Aceh dari partai lokal masuk PBB mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI.

"Ini memberikan suasana baru, HTI juga tidak pernah berpolitik, sekarang masuk PBB," ungkap Yusril.

Yusril tidak mempersoalkan aktivis FPI, HTI maupun kombatan di Aceh mencalonkan diri sebagai anggota legislatif lantaran memiliki basis konstituen sendiri.

Yusril menyatakan PBB tidak tertarik merekrut banyak caleg dari kalangan selebritis karena menekankan kemampuan dan intelektual.

"Ada dari kalangan entertaint yang daftar, tapi kami utamakan yang intelek, menekankan pada kualitas karena kita lihat anggota DPR yang sekarang ini lemah, kemampuan berpikirnya, kemampuan intelektualnya lemah sekali oleh karena itu kami memilih orang yang intelektual demi meningkatkan kualitas DPR juga," tutur Yusril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini