Bangun Pabrik di Malaysia, Panca Budi Idaman (PBID) Kucurkan Investasi

Bisnis.com,18 Jul 2018, 17:29 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Direktur PT Panca Budi Idaman Tbk. Vicky Taslim (kanan), Direktur Utama Djonny Taslim, Direktur Tan Hendra, dan Sekretaris Perusahaan Lukman Hakim saat memberikan paparan publik pada 8 Juni 2018.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen plastik PT Panca Budi Idaman Tbk. menempuh peningkatan modal perseroan pada anak usaha di Malaysia yaitu Penta Packaging Solution Sdn. Bhd. Atau PPS dalam rangka pembelian mesin pabrik perseroan tersebut.

Berdasarkan keternukaan informasi yang dipublikasikan perusahaan, emiten dengan kode saham PBID tersebut melakukan peningkatan modal sebesar RM1,5 juta pada PPS yang seluruhnya digunakan untuk pembelian mesin baru.

Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim menyampaikan peningkatan modal tersebut merupakan tindak lanjut dari aksi perseroan yang sebelumnya menempuh penyertaan saham untuk pembelian pabrik di Johir Bahru tersebut sebesar RM5,5 juta.

“Perseroan telah melakukan pembelian pabrik sesuai surat per tanggal 26 April 2018. Peningkatan modal tersebut kami lakukan dalam rangka mempersiapkan PPS melakukan kegiatan operasional sesuai jadwal yang direncanakan,” ungkap Lukman melalui keterbukaan informasi, Rabu (18/7).

Sebelumnya, Lukman menyampaikan perseroan telah membeli lahan dan gedung, tetapi belum berinvestasi untuk permesinan. Dengan pembelian mesin tersebut, PBID akan segera mempersiapkan PPS untuk berproduksi secara komersil.

Di Malaysia, PBID akan memproduksi resin bag yang membutuhkan teknologi yang lebih canggih. Meski belum akan berproduksi, perseroan telah mendapatkan pelanggan dari Malaysia dan Singapura.

Pabrik tersebut secara bertahap akan memproduksi 4.000 ton plastik per tahun dan khusus dipasarkan di negara-negara Asia Tenggara. Hingga April 2018, total kapasitas produksi pabrik Panca Budi Idaman mencapai 83.024 ton per tahun. Hingga April 2018, total kapasitas produksi pabrik Panca Budi Idaman mencapai 83.024 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini