Bisnis.com, JAKARTA – PT. Astra Sedaya Finance (ASF) sudah menyiapkan kebutuhan pendanaan sekitar 80% hingga akhir tahun, menyusul target pembiayaan perseroan sekitar Rp23-Rp25 triliun pada 2018.
Soal pendanaan ini, Treasury, Finance and Banking Division Head ASF Dharmawan Phie mengatakan, sumber pendanaan tersebut berasal dari perbankan dan penerbitan obligasi.
“[Perbankan dan penerbitan obligasi] tetap menjadi sumber utama pendanaan perseroan untuk tetap bertumbuh secara sehat,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (16/7/2018).
Dia menambahkan, secara umum perseroan berusaha menjaga dan mengamankan kebutuhan pendanaan perusahaan secara berimbang. Dalam hal ini perseroan tetap memenuhi kebutuhan pendanaan yang berasal dari pinjaman dari bank dalam dan luar negeri serta penerbitan obligasi.
“Dimana keduanya menyumbangkan sekitar 65% dari kebutuhan pendanaan tahunan Perseroan,” ujarnya.
Selain pinjaman bank dan penerbitan obligasi, sambung Dharmawan, kebutuhan pendanaan tahunan perseroan juga diperoleh dari dana operasional perseroan dan joint financing.
Belum lama ini dari hasil penawaran umum obligasi perseroan pada Mei lalu diperoleh dana sekitar Rp1,6 triliun. Adapun rinciannya porsi obligasi atas penawaran umum tersebut adalah sebesar Rp1,12 triliun (69%) dan Sukuk sebesar Rp500 miliar (31%).
Menurut Dharmawan dana hasil penawaran umum tersebut digunakan untuk mendukung modal kerja perseroan dengan kegiatan utama berupa pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan kendaraan roda empat.
“Selain pembiayaan kendaraan roda empat, perseroan juga menyediakan pembiayaan alat berat dan kendaraan komersial,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel