Bappenas : Rokok Sebabkan Masyarakat Miskin

Bisnis.com,19 Jul 2018, 19:06 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ilustrasi/pixabay.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan rokok sebagai salah satu penyebab masyarakat Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Pasalnya, proporsi pengeluaran kelompok masyarakat di bawah garis kemiskinan 10%-11% digunakan mengkonsumsi rokok.

Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan hal tersebut di Kantor Bappenas saat bertemu dengan media, Kamis (19/7/2018). Menurutnya, konsumsi rokok kretek yang masih tinggi di kelompok masyarakat yang hidup di bawah GKN masih tinggi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statisti (BPS) baru saja mengeluarkan angka kemiskinan mencapai 9,85% dan rasio Gini 0,839% sejalan dengan jalur rencana kerja pemerintah (RKP) 2018.

Bambang melanjutkan, terdapat 10 komoditas proporsi terbesar pembentuk GK baik di kawasan perkotaan maupun di perdesaan. Komoditas tersebut berbeda untuk masing-masing tempat.

Proporsinya untuk masyarakat perkotaan adalah beras 20,95%, makanan lainnya 16,45%, rokok 11,07%, perumahan 8,3%, non makanan lainnya 7,31%, BBM 4,36%, telur ayam 4,09%, listrik 3,89%, daging ayam 3,5% dan mie instan 2,43%.

Sedangkan, di kelompok perdesaan beras 26,79%, makanan lainnya 18,45%, rokok 10,21%, perumahan 6,91%, non makanan lainnya 6,76%, BBM 3,69%, telur ayam 3,28%, gula pasir 3,07%, mie instan 2,21% dan daging ayam 2,08%

Jika diurutkan, rokok adalah komoditas kedua yang menjadi konsumsi setelah makanan (beras dan makanan lainnya). “Kalau konsumsi rokok ini dihilangkan misalnya diganti dipakai beli telur, akan lebih bermanfaat, telur mengandung protein,” imbuhnya.

Dia menyayangkan kebiasaan konsumsi masyarakat di bawah GKN tersebut dan mengungkap satu-satunya cara menghilangkan rokok dari daftar komoditas tersebut dengan menaikkan cukai rokok setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini