Ada Modal Bagi Pelaku Usaha Pengolahan & Daur Ulang Sampah, Siapa Mau?

Bisnis.com,19 Jul 2018, 20:51 WIB
Penulis: M. Taufikul Basari
Tumpukan sampah di Teluk Jarta, Kepulauan Seribu/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha sektor pengelolaan limbah padat dan daur ulang di Indonesia punya kesempatan dapat suntikan modal dari investor global, Circulate Capital.

Circulate Capital adalah perusahaan manajemen investasi yang khusus untuk membiayai perusahaan, proyek dan infrastruktur untuk mengatasi persoalan sampah plastik agar tak mengotori lautan. Perusahaan tengah mengumumkan Request For Proposal (RFP) bagi pelaku usaha yang butuh modal untuk mempercepat proses penanganan masalah plastik di laut.

Dipimpin oleh Rob Kaplan, co-founder dari Closed Loop Partners, Circulate Capital menyatakan akan berinvestasi di entitas perusahaan pengelolaan limbah padat dan daur ulang di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Sampah plastik di laut menjadi tantangan besar bagi negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dia menyebut bahwa dengan memperbaiki sistem limbah dan daur ulang di China, Indonesia, Vietnam, Thailand dan Filipina akan bisa mengatasi 45% sumber sampah plastik yang menuju laut.

“Negara-negara Asia Selatan dan Tenggara menghasilkan limbah plastik paling banyak, tetapi sebagian besar karena mereka tidak memiliki infrastruktur limbah yang dibutuhkan untuk mengelola masalah [sampah plastik],” kata Rob Kaplan, pendiri dan CEO Circulate Capital, dalam rilis yang Bisnis terima Kamis (19/7/2018).

Rob yakin bahwa dengan menyuntikkan modal ke perusahaan lokal yang inovatif akan bisa jadi langkah penting untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke laut, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki kesehatan masyarakat setempat.

Oleh karena itu, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu mengundang pelaku usaha, termasuk di Indonesia, untuk mengajukan proposal investasi di bidang pengumpulan, pemilahan dan pemrosesan, atau daur ulang sampah. Selain Indonesia, negara lain yang jadi incaran adalah India, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini