PGN Raih Kontrak Gas untuk Rajawali Cakra Sakti

Bisnis.com,19 Jul 2018, 19:05 WIB
Penulis: Peni Widarti
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Jobi Triananda Hasjim saat mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan saat mengunjungi pembangunan jaringan gas rumah tangga di Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto (13/8/2017)./Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapat kontrak penyaluran Gas In sebesar 10.000-15.000 m3/bulan untuk industri tali sepatu PT Rajawali Cakra Sakti di Kemirisewu Pandaan, Pasuruan Jawa Timur.

Agus Mustofa Hadi, Sales Area Head PGN Pasuruan, mengatakan sejauh ini PGN berupaya memperluas penyaluran gas bumi di Jatim melalui pemetaan potensi calon pelanggan di sekitar jaringan pipa gas existing.

"Dalam memperluas penyaluran, kami aktif berkomunikasi dengan pengelola kawasan industri dan instansi pemerintah,” katanya dalam rilisnya  Kamis (19/7/2018).

Selain itu, lanjutnya, PGN juga melakukan pembiayaan investasi dengan skema swadaya (sharing investasi) dengan calon pelanggan untuk calon pelanggan yang tidak layak secara perhitungan investasi oleh PGN.

Diketahui, sebelumnya PGN sendiri telah berhasil mengalirkan gas bumi ke industri permen jahe ekspor PT Serba Gurih pada April lalu, dan PT Liman Jaya Transmix pada Juni 2018 dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) melalui anak usahanya Gagas Energy Indonesia

Sementara itu, Direktur Utama PT Rajawali Cakra Sakti, Randy Setyawan menambahkan dengan menggunakan gas bumi, perseroan meyakini bisa menaikkan volume produksi hingga 15%.

"Walaupun harga sama tetapi secara velue naik 15%, apalagi bahan bakar ini sangat hemat dan ramah lingkungan karena tidak lagi menggunakan batu bara," ujarnya.

Dia menambahkan, gas yang diperoleh dari PGN tersebut akan digunakan untuk proses pewarnaan benang. Rencananya, tahun depan Rajawali Cakra akan menambah volume gas hingga 2 kali lipat untuk pengembangan usaha pencucian kain bahan baku pembuatan sepatu dan sandal.

"Selama ini kami secara bertahap memproduksi tali sepatu yang saat ini sudah mencapai 50 ton/bulan. Biasanya kami distribusikan untuk merek sepatu seperti Ando," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini