Bank Kecil Ogah Perang Suku Bunga Deposito

Bisnis.com,19 Jul 2018, 16:41 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Bank-bank kecil yang masuk dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan II enggan terlibat dalam persaingan suku bunga deposito.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan bahwa penurunan laju penghimpunan DPK yang lebih dalam di kelompok bank kelas menengah dan bawah dipengaruhi oleh keengganan bank BUKU I dan II untuk menaikkan suku bunga deposito agar dapat bersaing dengan bank besar yang menaikkan bunga deposito mengikuti kenaikan suku bunga kebijakan Bank Indonesia 7 Days (Reverse) Repo Rate.

“Mereka justru menurunkan suku bunganya karena sebelumnya sudah naik cukup tinggi. Dugaan kami BUKU I dan BUKU II tidak mau perang suku bunga [sehingga DPK menurun pertumbuhannya],” katanya, Rabu (18/7/2018).

Mengutip data LPS, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank BUKU I per Mei 2018 hanya mencapai 0,02% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 7,01% secara tahunan.

Demikian pula, pertumbuhan DPK bank BUKU II per Mei 2018 tercatat hanya sebesar 4,36% secara tahunan. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan dana mencapai 9,28% secara tahunan.

Sementara itu, pertumbuhan DPK bank BUKU III dan IV per Mei 2018 juga melambat dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu, walaupun tidak separah perlambatan pada kategori bank BUKU I dan II.

Per Mei 2018, pertumbuhan DPK bank BUKU III tercatat sebesar 4,03% secara tahunan, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan dana pada periode yang sama tahun lalu sebesar 6,33%.

Demikian pula, pertumbuhan DPK bank BUKU IV per Mei 2018 tercatat sebesar 8,34% secara tahunan, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan dana pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai dua digit yakni 14,80% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodlilah Muqoddam
Terkini