IHSG SESI I: TLKM Penopang Utama, TCPI Menguat Paling Signifikan

Bisnis.com,23 Jul 2018, 12:53 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham memberikan dorongan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (23/7/2018).

IHSG menguat 0,71% atau 41,42 poin ke level 5.914,21 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,23% atau 13,73 poin di level 5.886,52.

Adapun pada perdagangan pekan lalu, Jumat (20/7), IHSG ditutup rebound 0,03% atau 1,71 poin di posisi 5.872,78. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.884,98 – 5.928,08.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 204 saham menguat, 157 saham melemah, dan 236 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang melemah 1,75% menjadi penopang utama terhadap pelemahan IHSG pada akhir sesi I, berikut empat saham lainnya berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (lihat tabel).

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan dorongan terbesar dari sektor infrastruktur yang menguat 1,33%, disusul sektor finansial yang menguat 1,12%.

Adapun sektor perdagangan yang melemah 0,15% dan industri dasar yang melemah 0,08% menahan penguatan IHSG lebih lanjut.

Adapun saham TLKM (+1,75%), TCPI (+19,20%), EXCL (+1,75%), dan TOWR (+1,74%) menjadi penopang utama terhadap penguatan sektor infrastruktur pada indeks sektoral IHSG siang ini.

 

Berikut rincian saham pada IHSG:

Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

TLKM

+1,75%

HMSP

+1,60%

BBCA

+1,08%

BBRI

+1,34%

BMRI

+1,57%

Lima saham terlemah berdasarkan persentase: 

Kode

Perubahan

TCPI

+19,20%

DSSA

+8,53%

ERTX

+8,00%

OKAS

+6,35%

:LPPF

+6,03%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini