Soal Kenaikan Bunga Kredit, Buana Finance Tunggu Waktu yang Tepat

Bisnis.com,23 Jul 2018, 17:47 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Buana Finance Tbk. belum akan menaikkan bunga pinjaman pada Agustus 2018, kendati Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) telah menaikkan tingkat bunga penjaminan yang bakal memicu kenaikan bunga kredit perbankan.

Direktur Utama Buana Finance Yannuar Alin menyampaikan, kenaikan suku bunga kredit perbankan pasti akan berpengaruh terhadap suku bunga kredit multifinance. Sehingga, kenaikan suku bunga kredit merupakan hal yang tidak terhindarkan.

Menurutnya, perusahaan pembiayaan mau tidak mau harus menaikkan suku bunga kredit. Perseroan juga bakal mempertimbangkan hal demikian. Namun, perseroan masih menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan bunga kredit.

"Kenaikan suku bunga bank akan berpengaruh terhadap suku bunga kredit. Kenaikkan suku bunga kredit mau tidak mau harus dilakukan. Hanya saja pelaksanaannya menunggu waktu yang tepat," katanya dikutip Bisnis.com, Senin (23/7/2018).

Yannuar mengatakan, perseroan tidak menutup kemungkinan akan menaikkan bunga kredit pada kuartal III/2018. Namun, kenaikan bunga kredit belum akan dilakukan pada Agustus 2018.

Perseroan masih menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan bunga kredit, salah satunya dengan melihat kondisi pasar. Perseroan juga sedang mengkalkulasi kenaikan suku bunga kredit agar tidak mengganggu target penyaluran pembiayaan.

"Bisa juga di kuartal III/2018, tetapi mungkin belum di bulan Agustus. Menunggu waktu yang tepat adalah sedang dikalkulasi kapan dan berapa besar kenaikannya agar kenaikan suku bunga tidak terlalu mengganggu target penyaluran pembiayaan," imbuhnya.

Sebagai informasi, pada semester I/2018, total penyaluran pembiayaan perseroan sebesar Rp1,35 triliun atau menurun 28% dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan pada periode yang sama tahun lalu.

Hingga Juni 2018, pembiayaan kendaraan bermotor sebesar Rp981 miliar atau masih mendominasi sebesar 72% dari total penyaluran pembiayaan. Pembiayaan ini untuk 1.877 unit kendaraan bermotor.

Adapun, penyaluran sebanyak Rp373 miliar berasal dari pembiayaan alat berat atau 28% dari total penyaluran pembiayaan. Pembiayaan ini untuk 1.325 unit alat berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggi Oktarinda
Terkini