Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank of India Indonesia Tbk. mengincar laba bersih Rp60 miliar pada tahun ini. Optimisme ini terbentuk melihat capaian paruh pertama 2018 sudah mencapai 50% dari target, atau Rp30 miliar.
Direktur Operasional Bank of India Indonesia Ferry Koswara mengatakan laju penyaluran pembiayaan tahun ini menjanjikan. Kredit komersial akan menjadi kontributor utama pertumbuhan laba.
Sepanjang semester I/2018 Bank of India Indonesia mencatat pertumbuhan kredit sekitar 4% dengan realisasi nilai hampir Rp2,3 triliun. Perseroan masih berkejaran dengan target pertumbuhan akhir tahun yang dipatok lebih dari 15%.
"Sampai akhir tahun kredit diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun," katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Sementara itu kinerja tahun ini kontras dengan kondisi 3 tahun terakhir. Bank berkode emiten BSWD ini tidak mencetak laba sejak 2015.
Kendati merugi Rp127 miliar pada tahun lalu perseroan mencatat performa lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2016, rugi bersih Bank of India melesat menjadi Rp505 miliar, setelah 2015 rugi Rp44,66 miliar.
Kinerja buruk tahun lalu disebabkan oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income/NII) bank turun 26% secara year on year (yoy) menjadi Rp123 miliar. Beban operasional bank yang turun 77% yoy menjadi Rp127 miliar tidak berhasil mengkerek performa perseroan.
Merosotnya NII adalah akibat penyaluran kredit yang turun 14%, menjadi Rp2,1 triliun. Seiring dengan capain negatif, aset bank naik 4% menjadi Rp 4,5 trliun.
Adapun Bank of India Indonesia tergolong BUKU II dengan modal inti sebesar Rp 1,02 triliun. Pemilik modal utamanya adalah Bank of India yang menguasai saham mayorias dan PT Panca Mantra Jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel