Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Sedaya Finance (ASF) melaporkan pembayaran dana bunga obligasi Rp16,9 miliar.
Dalam laporan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia disebutkan, pembayaran tersebut terkait dilakukannya Pembayaran Dana Bunga Obligasi Berkelanjutan III ASF Tahap II 2016 Seri B ke-7 yang dilakukan pada 18 Juli 2018 oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang obligasi.
"Maka [dari itu] ASF bermaksud membayar dana tersebut ke KSEI dengan rincian Rp16,9 miliar. Tanggal pembayaran, 17 Juli 2018. Nama bank, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia," tulis manajemen, Selasa (24/7/2018).
Dalam laporan yang sama disebutkan, KSEI melakukan pembayaran pada 18 Juli kepada pemegang obligasi. Adapun nilai obligasi ini sebesar Rp850 miliar dengan kupon 7,95%.
Perseroan sudah menyiapkan kebutuhan pendanaan sekitar 80% hingga akhir tahun, menyusul target pembiayaan perseroan sekitar Rp23 triliun-Rp25 triliun pada 2018.
Treasury, Finance and Banking Division Head ASF Dharmawan Phie mengatakan, sumber pendanaan tersebut berasal dari perbankan dan penerbitan obligasi.
“[Perbankan dan penerbitan obligasi] tetap menjadi sumber utama pendanaan perseroan untuk tetap bertumbuh secara sehat,” ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini .
Dia menambahkan, secara umum perseroan berusaha menjaga dan mengamankan kebutuhan pendanaan perusahaan secara berimbang. Dalam hal ini perseroan tetap memenuhi kebutuhan pendanaan yang berasal dari pinjaman dari bank dalam dan luar negeri serta penerbitan obligasi.
“Di mana keduanya menyumbangkan sekitar 65% dari kebutuhan pendanaan tahunan perseroan,” ujarnya.
Selain pinjaman bank dan penerbitan obligasi, sambung Dharmawan, kebutuhan pendanaan tahunan perseroan juga diperoleh dari dana operasional perseroan dan joint financing.
Belum lama ini dari hasil penawaran umum obligasi perseroan pada Mei lalu diperoleh dana sekitar Rp1,6 triliun. Adapun rinciannya porsi obligasi atas penawaran umum tersebut adalah sebesar Rp1,12 triliun (69%) dan Sukuk sebesar Rp500 miliar (31%).
Menurut Dharmawan dana hasil penawaran umum tersebut digunakan untuk mendukung modal kerja perseroan dengan kegiatan utama berupa pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan kendaraan roda empat.
“Selain pembiayaan kendaraan roda empat, perseroan juga menyediakan pembiayaan alat berat dan kendaraan komersial,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel