KABAR GLOBAL 24 JULI: G20 Melihat Sinyal Perlambatan Ekonomi, Trump dan Rouhani Saling Ancam

Bisnis.com,24 Jul 2018, 08:50 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi/Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar ancaman dampak kebijakan proteksionisme terhadap pertumbuhan ekonomi global serta tensi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Selasa (24/7/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Pelemahan Yuan & Tudingan Trump. Selain soal tarif impor perdagangan, hubungan Amerika Serikat dan China tampak kembali memanas dipicu pelemahan yuan belakangan ini. Presiden AS Donald Trump tidak begitu senang dan meluncurkan kritik lewat akun Twitter-nya, menuding Negeri Panda telah memanipulasi nilai tukar mata uangnya. (Bisnis Indonesia)

G20 Melihat Sinyal Perlambatan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi global menjadi kurang merata dan rentan terhadap berbagai macam ancaman, termasuk dari dampak kebijakan proteksionisme. Hal itu disebutkan dalam komunike hasil pertemuan kelompok negara 20 (G20) di Buenos Aires, Argentina, 21-22 Juli 2018. (Bisnis Indonesia)

BOJ Tawarkan Pembelian Obligasi Tak Terbatas. Bank Sentral Jepang (BOJ) menawarkan untuk membeli obligasi dalam jumlah yang tak terbatas. Hal itu dilakukan setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Sakura bertenor 10 tahun mencetak kenaikan tertinggi sejak 2 tahun. (Bisnis Indonesia)

Meksiko Buka Lembaran Baru dengan AS. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengirimkan surat untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Melalui surat tersebut, dia berharap agar dapat memperbaiki hubungan Meksiko dan AS, serta mendorong penyelesaian renegosiasi Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). (Bisnis Indonesia)

Trump dan Rouhani Saling Ancam. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membalas komentar-komentar keras yang dilontarkan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Minggu (22/7) waktu setempat. Dia mengingatkan konsekuensi-konsekuensi mengerikan bila sampai AS melancarkan operasi militer terhadap republik Islam tersebut. (Investor Daily)

China Tower Membidik Dana US$8,7 Miliar. Korporasi China sedang berlomba-lomba mencari pendanaan dari lantai bursa. IPO China Tower membidik dana sebesar US$8,7 miliar atau Rp125,28 triliun (kurs Rp14.400 per dolar Amerika Serikat/AS). (Kontan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini