Diversifikasi Ekspor & Impor Mendesak Dilakukan

Bisnis.com,25 Jul 2018, 17:49 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
5 Produk unggulan ekspor ekspor nonmigas Januari-Mei 2018 (dalam us4 Juta)./Bisnis-Ilham Nesabana

Bisnis.com, JAKARTA -- Diversifikasi ekspor dan impor menjadi salah satu cara untuk bertahan di tengah ketidakpastian perdagangan global.

Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Nasruddin Djoko Surjono mengatakan, data perdagangan yang ada menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap negara tertentu baik ekspor maupun impor cukup tinggi.

Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak dari trade war China-Amerika maupun kemungkinan isu-isu perdagangan serupa, Indonesia perlu melakukan diversifikasi negara asal barang impor maupun negara tujuan ekspornya.

"Diversifikasi impor maupun ekspor akan disertai dengan peningkatan investasi dibidang manufaktur supaya ketergantungan ekspor terhadap komoditi semakin berkurang," kata Nasruddin kepada Bisnis, Selasa (24/7).

Nasruddin juga menyebut, saat ini pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah memberi fasilitas penugasan khusus ekspor melalui pemberian pembiayaan, penjaminan atau asuransi untuk ekspor ke negara mitra dagang non-tradisional seperti Afrika, atau Asia Selatan.

"Selain itupula pemerintah berusaha menarik minat investasi dengan memperbaharui PMK tentang tax holiday sebagaimana terdapat dalam PMK 35/2018," imbuhnya.

Adapun, meski sempat surplus senilai US$1,74 miliar pada Juni 2018, kinerja neraca dagang Indonesia masih memiliki risiko, salah satunya adalah dampak dari kebijakan dagang Amerika Serikat maupun China.

Pasang surut hubungan dua negara yang merupakan tujuan ekspor tradisional Indonesia diprediksi bakal berimbas ke kinerja neraca dagang Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini