Ketum PPP: Informasi SBY Sodorkan AHY ke Jokowi sebagai Cawapres Terpercaya

Bisnis.com,26 Jul 2018, 16:03 WIB
Penulis: Newswire
Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ketika ditemui wartawan usai acara Pengukuhan, di Wisma Proklamasi, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Bisnis.com/Agne Yasa

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy memastikan informasi tentang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden kepada Joko Widodo merupakan informasi A1 atau tepercaya.

"Saya tidak menyampaikan info sembarangan tentang diajukannya AHY sebagai cawapres kepada Pak Jokowi. Informasi tersebut berkategori A1," kata Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, di Jakarta, Kamis (27/7/2018).

Menurut dia, pengajuan AHY sebagai cawapres adalah hal yang wajar, tidak merupakan keinginan yang berlebihan dan juga bukan merupakan hal yang rahasia, sebagaimana partai lain dalam koalisi Jokowi yang juga mengajukan nama-nama yang diinginkan.

"Ketika PPP ditanya soal cawapres, kami juga menyampaikan nama. Hanya bedanya, yang disampaikan PPP ada sejumlah nama dan statusnya untuk dibahas atau didiskusikan, bukan merupakan target tunggal," kata Rommy.

"Nah, apakah itu yang dimaksud SBY sebagai 'hambatan dan rintangan', ketika diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta saya menjawab 'mungkin saja'," tambah Rommy.

Menurutd ia, cara mengajukan nama cawapres yang berbeda-beda antara satu partai dengan lainnya itu hanya soal cara berkomunikasi.

"Ada yang terang-terangan menyebut cawapres, ada yang setiap bertemu mengingatkan hasil survei yang tinggi, ada yang menggunakan 'interest group' untuk menyampaikan, atau ada cara lain lagi. Silakan saja, ini kan kontestasi," ujarnya.

Rommy mengaku menerima informasi ada sejumlah pertemuan Jokowi dan SBY tahun ini. Pertemuan terakhir SBY terjadi Ramadan lalu.

"Juga sudah menyepakati pos kabinet untuk AHY sebagai bagian dari rencana koalisi. Namun, jika hari-hari ini SBY berubah, itu juga tidak diharamkan dalam politik karena politik itu dinamis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini