Pacu Produksi TBS, Minamas Gencarkan Replanting

Bisnis.com,26 Jul 2018, 18:07 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Pekerja selesai memeriksa tangki penimbun CPO di Kotabaru, Kalimantan. Pusat pengolahan CPO Milik Minamas Plantation ini memiliki kapasitas produksi 825 juta liter per tahun dengan beragam bentuk hasil akhir.

Bisnis.com, BANJARMASIN -- Minamas Plantation Group menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) rata-rata kebun perusahaan mencapai 18 ton per hektare.

Mohamad Pirabaharan Abdullah, Head Plantation Sustainability & Quality Management Minamas menuturkan saat ini pihaknya tengah berfokus melakukan peremajaan sawit tua atau replanting. Dari 268.261 hektare lahan yang dikuasai perusahaan, sebanyak 75% di antaranya telah berisi tanaman sawit.

"Dari junlah ini kami sudah melakukan replanting sekitar 40%, bertahap kami harapkan semuanya akan rampung," kata Pirabaharan tanpa merinci target waktu di Kotabaru, Kalimantan, Kamis (26/7/2018).

Saat di Indonesia, kata dia, Minamas memiliki kebun di delapan provinsi yang tersebar di Aceh, Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi. Masing-masing area memiliki karakteristik tersendiri dan ditargetkan memiliki produktifitas yang sama.

"Sekarang usianya beragam, kami harapkan dipuncaknya nanti rata-rata produksi bisa di atas 20 ton per hektare," katanya.

Grup Minamas merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terpadu. Di seluruh dunia, perusahaan memiliki kebun seluas 620.900 hektare.

Selain memiliki kebun, perusahaan juga memiliki refinery hingga pabrik biodisel.

Rinciannya perusahaan memiliki 12 kilang yang terletak di Belanda (450 juta liter per tahun), Inggris (300 juta liter per tahun), Vietnam (99 juta per tahun), Thailand (412,5 juta per tahun), Afrika Selatan (162,5 juta liter per tahun), Papuan New Gini (140 juta liter per tahun), Indonesia (825 juta liter per tahun) serta Malaysia (1,58 miliar liter per tahun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini