Darmin Ajak 10 Daerah Segera Bentuk TPID

Bisnis.com,26 Jul 2018, 13:23 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Presiden Joko Widodo (kelima kiri) didampingi Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (ketiga kiri), Mendagri Tjahjo Kumolo (keempat kiri), Menhub Budi Karya Sumadi (ketiga kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan) dan Wamen ESDM Arcandra Tahar (kanan) membuka Rakor Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (26/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejak pengembangan intensif pada 2013, jumlah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di seluruh daerah Tanah Air meningkat tajam.

Pada 2018, sudah ada 532 TPID di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia. Sayangnya, Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) masih mencatat setidaknya ada 10 daerah lagi yang belum memiliki TPID.

Ketua TPIP yang dijabat oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap agar daerah-daerah tersebut segera membentuk TPID sesuai arahan Presiden.

"Saya laporkan tadi agar 'ayo sekarang dibentuk'. Kami ingin tahun ini mereka membentuk," ujarnya dalam sambutan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2018, Kamis (26/7/2018).

Menurut Darmin, 10 daerah yang belum membuat TPID berada di kawasan timur Indonesia, termasuk Papua. Selama ini, peran TPID di daerah yang terdiri dari pemerintah daerah, Polri di daerah, TNI serta perwakilan Bank Indonesia (BI) di daerah cukup membantu dalam pengendalian dan pengawasan harga pangan di daerah.

Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyerahkan penghargaan TPID Terbaik dan TPID Berprestasi kepada daerah-daerah dengan kinerja terbaik pada 2017. 

TPID Berprestasi 2017 Tingkat Kabupaten/Kota:

TPID Terbaik 2017 Tingkat Kabupaten/Kota:

TPID Terbaik 2017 Tingkat Provinsi:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini