Konstruksi Patimban Dimulai Awal Bulan Depan

Bisnis.com,27 Jul 2018, 19:16 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Konstruksi Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, dimulai pada awal bulan depan setelah pemerintah menandatangani kontrak pembangunan dengan konsorsium kontraktor calon pelabuhan hub itu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan hal itu seusai menandatangani kontrak pembangunan Pelabuhan Patimban fase I paket 1 dengan konsorsium Penta Ocean, Toa, Rinkai Wijaya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan selaku kontraktor di Jakarta pada Jumat (27/7/2018).  

Paket 1 antara lain mencakup konstruksi, supervisi, konsultan pemilihan operator, dan supervisi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan nilai kontrak Rp6 triliun dan durasi pekerjaan 12 bulan.

Proyek yang dibiayai oleh pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) itu sesungguhnya mencakup 10 paket pekerjaan yang dibagi ke dalam dua fase dengan nilai Rp43,5 triliun.

Budi yakin pekerjaan fase I paket 1 selesai dalam waktu kurang dari 12 bulan sehingga terminal kendaraan bermotor dan roll on-roll off (ro-ro) dapat dioperasikan pada awal 2019.

Selanjutnya, konstruksi terminal kontainer berkapasitas 1 juta twenty-foot equivalent unit (TEU's) dimulai, untuk kemudian dikembangkan menjadi 3,5 juta TEU's dan meningkat menjadi 7,5 juta TEU's. Seluruh pekerjaan ditargetkan selesai pada 2027.

"Patimban akan sebesar Pelabuhan Tanjung Priok, menjadi tumpuan industri yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, akan memiliki dua pelabuhan, yaitu Tanjung Priok dan Patimban," kata Menhub di sela-sela penandatanganan kontrak.

Saat ditanya soal lelang operator, dia menyebutkan hingga kini sekitar 10 perusahaan, baik BUMN, swasta dalam negeri, maupun swasta asing, sudah menyampaikan surat kepeminatan. Budi sekali lagi mengatakan pendaftaran lelang operator akan dibuka September.

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan, baik swasta nasional murni maupun BUMN, berminat menjadi operator pelabuhan yang masuk dalam proyek strategis nasional itu.

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sudah menyiapkan dana Rp2 triliun sebagai syarat modal menjadi operator Patimban. PT Samudera Indonesia Tbk. dan PT Astratel Nusantara atau Astra Infra tercatat sudah memasukkan surat kepeminatan (letter of intent) kepada panitia lelang di Kemenhub. 

Indonesia dan Jepang bersepakat mengoperasikan bersama Patimban dalam suatu konsorsium yang di dalamnya perusahaan Indonesia menguasai 51% saham, sedangkan perusahaan Jepang menggenggam 49% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini