KLHK Galakkan Sosialisasi Pencegahan Karhutla

Bisnis.com,28 Jul 2018, 21:28 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Ilustrasi kebakaran lahan gambut./Antara-F. B. Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggalakkan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), salah satunya melalui pengeras suara.

Sosialisasi ini diintensifkan oleh Brigade Pengendalian Karhutla KLHK Manggala Agni, di tengah kondisi kerawanan yang tinggi.

Dengan menggunakan mobil operasional yang dilengkapi pengeras suara, tim Manggala Agni berkeliling di sekitar Desa Rasau Jaya Satu dan Rasau Jaya Duadi, Kalimantan Barat.

Pesan pencegahan karhutla disampaikan Manggala Agni kepada warga yang dijumpai, mulai di pemukiman hingga ke areal pertanian dan perkebunan.

"Melalui pengeras suara, kami menyampaikan pesan-pesan dan mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan sembarangan dan tidak membuang puntung rokok sembarangan, yang memantik api di tengah kondisi kering," ujar Johny Santoso, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, seperti dikutip dari situs resmi KLHK, Sabtu (28/7/2018).

Selain pesan, masyarakat juga diminta segera melaporkan kepada pihak berwenang, jika menemukan kejadian kebakaran dan oknum pelakunya.

Kegiatan ini akan dilakukan setiap hari ke desa-desa sasaran rawan karhutla, termasuk desa-desa sekitar Bandara Supadio, yang merupakan objek penting di wilayah kerja Manggala Agni Daops Pontianak.

Menurut Johny, penyuluhan seperti ini perlu terus dilakukan kepada masyarakat, meskipun membutuhkan proses yang tidak singkat.

"Manggala Agni harus lebih mengedepankan aksi-aksi pencegahan, karena mencegah karhutla tentunya lebih baik daripada harus bersusah payah untuk menanggulanginya dengan segala dampak yang ditimbulkan," tambah Johny.

Pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Jumat (27/8/2018), pukul 20.00 WIB berdasarkan satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), terpantau 33 titik api tersebar 3 titik di Jambi, 15 di Kalimantan Barat, 8 di Bangka Belitung, 4 di Lampung, 2 di Jawa Barat, dan 1 di Sumatra Selatan.

Adapun, pantauan satelit Terra Aqua, mendeteksi 17 hotspot, yaitu 8 titik di Kalimantan Barat, 6 titik di Papua, dan 1atu titik masing-masing di Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini