Saham ADRO Dorong IHSG Sesi I, INPP Menguat Tajam

Bisnis.com,30 Jul 2018, 13:19 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Adaro Energy Tbk. menjadi pendorong utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (30/7/2018).

IHSG menguat 0,29% atau 17,58 poin ke level 6.006,72 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan sebesar 0,15% atau 8,96 poin di level 5.998,10.

Pada perdagangan Jumat (27/7), IHSG mampu melanjutkan relinya pada hari perdagangan keenam dengan ditutup di zona hujau dan menguat 0,72% atau 43 poin di level 5.989,14.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.994,08 – 6.016,60.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 201 saham menguat, 156 saham melemah, dan 240 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang menguat 6,36% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I, berikut empat saham lainnya berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (lihat tabel).

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan kontribusi terbesar datang dari sektor tambang yang menguat 1,67%, disusul sektor pertanian yang menguat 0,51%.

Di sisi lain, hanya sektor infrastruktur yang melemah 0,23% dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut di akhir sesi I.

Sementara itu, saham (+3,75%), AUTO (+2,05%), SRIL (+1,15%), dan GMFI (+0,77%) menjadi pendorong utama terhadap penguatan sektor aneka industri pada indeks sektoral IHSG siang ini.

Berikut rincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham pendorong utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

ADRO

+6,36%

BMRI

+1,14%

GGRM

+1,76%

TCPI

+18,55%

INDY

+9,63%

Lima saham terkuat berdasarkan persentase: 

Kode

Perubahan

INPP

+24,80%

YPAS

+22,45%

POLY

+21,62%

TALF

+21,51%

KDSI

+18,78%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini