Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. beserta entitas anak perusahaan mencatatkan kinerja positif dengan realisasi laba bersih secara konsolidasi tumbuh 11% secara year on year menjadi Rp14,9 triliun pada semester I/2018.
Pertumbuhan tersebut mengakibatkan aset konsolidasi perseroan ikut tumbuh sebesar 12,3% secara year on year menjadi Rp1.153,2 triliun..
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan kinerja positif pada lini bisnis bank seperti realisasi penyaluran kredit yang tumbuh dua digit menjadi faktor utama pertumbuhan.
Sampai dengan semester I/2018 Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp794,3 triliun atau tumbuh 15,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp687,9 triliun.
"Melansir data yang dipublikasikan oleh OJK, pencapaian tersebut di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Juni 2018 yang tercatat sebesar 10,7%," pada paparan kinerja perseroan di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Kredit pada segmen mikro, kecil dan menengah memiliki porsi terbesar dari total portofolio kredit perseroan yakni sebesar 75,9% atau senilai Rp602,7 triliun.
Haru menyampaikan sampai dengan 2022 Bank BRI menargetkan penyaluran kredit ke segmen UMKM mencapai 80% dari total kredit BRI.
Realisasi kredit diikuti dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan NPL) gross yang mengalami sedikit kenaikan menjadi 2,41% jika dibandingkan dengan NPL gross pada semester I/2017 sebesar 2,34%.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan kenaikan NPL disebabkan oleh penyesuaian terhadap beberapa nasabah lama yang memiliki kredit bermasalah.
"Ini dalam rangka [menjalankan bisnis secara] konsevatif untuk menjadi lebih baik. Akhir tahun target NPL 2,2% sesuai dengan pipeline," ujarnya.
Di samping itu penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank BRI tercatat tumbuh 9,11% menjadi sebesar Rp838 triliun pada semester I/2018 dari Rp768 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Perseroan berencana untuk meningkatkan komposisi dana murah atau CASA untuk terus memperbaiki rasio beban operasional (BOPO) yang saat ini tercatat sebesar 72% dari 73,4% pada semester I/2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel