BPS: Inflasi Juli 2018 Capai 0,28%

Bisnis.com,01 Agt 2018, 11:22 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Pedagang telur di pasar tradisional./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,28%.

Adapun inflasi tahunan dan tahun kalender masing-masing mencapai 3,18% dan 2,18%. Dari 82 kota yang disurvei BPS, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa inflasi Juli 2018 relatif terkendali, sesuai dengan asumsi makro 3,5% plus minus 1%.

"[Inflasi] 0,28% lebih rendah dibanding Juni 2018, ini hal yang biasa karena puncak konsumsi kita di Lebaran. Lebaran sudah usai sehingga harga-harga kembali normal," terangnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Rabu (1/8/2018).

Jika dilihat dari komponennya, bahan makanan tercatat mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 0,26% dan andilnya 0,18%.

Bahan makanan yang mengalami inflasi antara lain telur ayam ras dengan andil 0,08%, daging ayam ras sebesar 0,07%, kacang panjang 0,02%, serta bayam, tomat buah, dan jeruk masing-masing 0,01%.

Sementara itu, bawang merah menyumbang deflasi dengan andil sebesar 0,05%, cabai merah sebesar 0,2%, dan daging sapi serta ikan segar 0,01%.

Komponen kedua yang menyumbang inflasi terbesar adalah komponen pendidikan, rekreasi, serta olah raga dengan angka inflasi 0,38% dan andil 0,07%.

Hal ini disebabkan dimulainya tahun ajaran baru bagi anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA. Adapun sumbangan dari pendidikan bangku kuliah baru akan tampak pada bulan depan.

Deflasi secara komponen disumbang oleh transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, di mana tarif pesawat, kereta serta bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) turun usai Lebaran. Deflasi dalam komponen ini mencapai 0,65% dengan andil 0,13%.

Dari data BPS, inflasi harga pangan bergejolak pada Juli 2018 mencapai 0,90% dan inflasi inti sebesar 0,4%. Adapun administered prices mengalami deflasi sebesar 0,68%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini