Fintech Lending Dana Syariah Yakin Capai Target

Bisnis.com,02 Agt 2018, 22:48 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Financial Technology (Fintech)/channelasia

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dana Syariah Indonesia, perusahaan financial technology berbasis pinjam meminjam langsung tunai atau peer-to-peer (P2P) lending dengan prinsip syariah, optimistis dapat menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp100 miliar hingga akhir 2018.


Founder & CEO PT Dana Syariah Indonesia (Dana Syariah) Taufiq Aljufri mengatakan sejak berdiri pada akhir 2017, penyelenggara telah menyalurkan sekitar Rp30 miliar pada akhir Juli 2018.

 

Meski angkanya masih tergolong kecil, pihaknya optimistis minat masyarakat untuk mengajukan pinjaman ke fintech syariah semakin tinggi.Dia memprediksi pinjaman yang dapat disalurkan dapat mencapai Rp20 miliar per bulan.

 

Dana Syariah adalah perusahaan P2P lending dengan menggunakan pprinsip syariah yang menyasar konsumen dari sektor properti. Dengan pinjaman mulai Rp1 miliar dan tenor 1 tahun, Dana Syariah telah menyalurkan pembiayaan kepada 10 proyek properti hingga akhir.


“Kami baru efektif sejak dua pekan yang lalu. Untuk langkah awal kami masih fokus di properti karena beberapa dari tim kami merupakan pengusaha developer perumahan. Paling tidak kami punya pengalaman memitigasi risiko,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (2/8/2018).

 

Dia mencermati, minat masyarakat semakin tinggi untuk meminjam ke P2P lending syariah. Banyak pemain properti yang memiliki preferensi menggunakan akad syariah ketimbang konvensional karena menyesuaikan keyakinannya.


Ke depannya, Taufiq mengungkapkan tak hanya ingin menyasar pasar properti, tetapi juga pembiayaan bisnis dan konsumen.

 

Sejak berdiri pada akhir 2017, Dana Syariah telah mengumpulkan sekitar 500 lender dengan total dana investasi yang dikumpulkan mencapai Rp50 miliar. Dengan akad murabahah, setiap lender akan mendapat bagi hasil setiap bulan.


Menurutnya, sudah banyak entitas yang mengajukan pembiayaan ke platform Dana Syariah, termasuk developer dari berbagai daerah di luar Jawa seperti Makassar.


Saat ini proyeknya masih terfokus di wilayah Jabodetabek. “Nanti kami akan meluas sesuai kemampuan kontrol kami. Setiap ada pinjaman kami juga harus melakukan kunjungan fisik, jadi perlu proses,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggi Oktarinda
Terkini