Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) telah mempublikasikan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (merger) dengan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN), sekaligus menandai dimulainya merger secara resmi.
Berdasarkan neraca Mei 2018, aset penggabungan kedua bank akan menjadi Rp179 triliun.
SMBCI dan BTPN adalah anak usaha Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Saat ini, SMBC merupakan pemegang saham pengendali di BTPN dan SMBCI dengan porsi kepemilikan di masing-masing bank sebesar 40% dan 98,48%.
Seluruh dokumen rencana penggabungan ini akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis (2/8/2018). Setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas, BTPN akan mengajukan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSLB).
Presiden Direktur BTPN Jerry Ng mengatakan publikasi itu menjadi tonggak secara resmi dimulainya merger.
"Penggabungan akan melahirkan bank baru yang lebih besar dan lebih kuat sehingga dapat lebih berperan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang terus meningkat di berbagai sektor di Indonesia, baik ritel maupun wholesale,” paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (2/8).
Per Juni 2018, BTPN memiliki aset senilai Rp99,9 triliun dan kredit yang disalurkan sudah mencapai Rp67,8 triliun dengan pendanaan senilai Rp80,3 triliun.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 24,1% dan laba bersih selama enam bulan pertama 2018 mencapai Rp1,09 triliun.
Sementara itu, SMBCI memiliki aset Rp85,2 triliun per Mei 2018. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp64,2 triliun dan laba bersih Rp360,7 miliar.
Aksi korporasi ini juga akan membawa perubahan pada jajaran manajemen. Bank hasil merger bakal dipimpin oleh Ongki Wanadjati Dana yang saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BTPN.
Jerry meyakini, pengalaman Ongki di sektor keuangan yang lebih dari 36 tahun dan pengalaman menjabat sebagai wakil direktur utama BTPN selama lebih dari 10 tahun, akan membawa implikasi positif terhadap jalannya perusahaan.
Adapun dalam prosesnya, BTPN memastikan layanan operasional bank akan tetap berjalan tanpa gangguan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel