CIMB Niaga Buka Peluang Kerja Sama dengan Tekfin, Ini Kriterianya

Bisnis.com,02 Agt 2018, 20:33 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
CIMB Niaga Syariah

Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Tbk., melalui unit usaha syariah yang dimilikinya, menetapkan tiga kriteria untuk perusahaan teknologi finansial yang ingin bekerja sama.

Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, kriteria pertama adalah perusahaan teknologi finansial atau tekfin yang ingin bekerja sama harus memiliki fasilitas pembukaan rekening untuk pembayaran insentif atau kebutuhan lain dengan mudah. Hal itu juga harus dapat difasilitasi melalui produk layanan rekening ponsel.

Kedua, tekfin harus memiliki jasa pemrosesan pembayaran antara perusahaan tersebut dengan nasabahnya terkait dengan kartu kredit. Ketiga, khusus untuk tekfin yang memilki layanan dompet elektronik diharuskan memiliki fasilitas top-up melalui kanal elektronik bank.

“Misalnya melalui layanan internet banking, mobile banking, ataupun mesin ATM,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/8/2018).

Dia mengatakan bahwa unit usaha syariah CIMB Niaga kini tengah mengembangkan layanan finansial berbasis teknologi secara internal.

Hingga akhir Juni, unit usaha syariah CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan aset 26,70% secara tahunan, menjadi Rp24,2 triliun. Adapun, pembiayaan meningkat 69,05% dari Rp12,6 triliun menjadi Rp21,3 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp19,7 triliun. Jumlah tersebut meningkat 58,87% dari total DPK pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp12,4 triliun.

Direktur Perbankan Syariah PT CIMB Niaga Tbk Pandji P. Djajanegara mengatakan bahwa pertumbuhan pembiayaan tersebut didorong oleh pembiayaan kepada segmen korporasi dan konsumer. Sementara dari sisi pendanaan, pertumbuhan pada dana murah dan deposito masing-masing meningkat 42% dan 72%.

Dia mengatakan, dorongan dari perusahaan induk selama ini diterima dalam bentuk infrastruktur TI, operasional, dan pemasaran. Dengan kerja sama yang baik tersebut, share of book financing dapat meningkat dari posisi 8,9% pada 2017, menjadi 9,5% pada akhir Juni.

“Sementara itu, share of book total aset pada Juni tercatat senilai 11,6%, jumlah tersebut meningkat dari catatan pada akhir tahun lalu senilai 9,2%,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini