ASDP Salurkan Bantuan untuk Lokasi Terparah Gempa Lombok

Bisnis.com,03 Agt 2018, 13:33 WIB
Penulis: Eka Chandra Septarini
Sejumlah warga korban gempa bumi menunggu suplai air bersih di Dusun Bawaq Nao Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (31/7). Korban gempa bumi di wilayah tersebut mengaku saat ini masih kekurangan air bersih karena sumber air yang dialirkan melalui pipa terputus akibat gempa./Antara

Bisnis.com, MATARAM -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyalurkan bantuan untuk para pengungsi korban gempa bumi di Kecamatan Sembalun dan Sambelia, Lombok Timur.

Bantuan ini diberikan dalam bentuk sembako, selimut, obat-obatan, susu untuk anak dan beberapa keperluan tanggap darurat senilai Rp100 juta.

ASDP merasa punya hubungan dengan masyarakat Lombok, NTB, karena di provinsi ini juga ada dua pelabuhan ASDP yang beroperasi yakni Pelabuhan Lembar di Lombok Barat yang menghubungkan Lombok dengan Bali, dan Pelabuhan Kayangan-Poto Tano yang menghubungkan Lombok dengan Sumbawa.  

Corporate Secretary ASDP Imelda Alini mengatakan, selain di Desa Sajang, bantuan itu juga akan disalurkan di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, dan Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, yang menjadi lokasi-lokasi terdampak gempa paling parah.

"Dari apa yang kita lihat, ternyata memang dampak kerusakan akibat gempa bumi Lombok sangat parah ya. Selain itu lokasinya juga menyebar, sehingga diperlukan penanganan yang lebih baik," ujar Imelda dalam keterangan resmi, diterima Bisnis.com di Mataram, Jumat (3/8/2018). 

Di Desa Sembalun Bumbung, dari total 8.426 penduduk terdapat sekitar 5.680 jiwa yang masih mengungsi di tenda-tenda pengungsian. Sebagian yang tidak mengungsi, namun tetap mendirikan tenda di sekitar halaman rumah mereka dan masih takut mendiami rumah.

"Masyarakat masih trauma dan takut tinggal di rumah. Gempa masih sering terasa dan sebagian besar rumah juga retak-retak, meski tidak roboh, namun warga tetap khawatir gempa susulan," ujar Kepala Desa Sembalun Bumbung, Sunardi.

Sunardi menjelaskan, saat ini bantuan berupa makanan dan air mineral terus masuk dari berbagai pihak. Namun yang dibutuhkan masyarakat adalah selimut dan obat-obatan. Khususnya untuk para balita dan lansia yang ada di pengungsian.

"Warga kami juga masih membutuhkan tenda, karena sebagian besar hanya bisa menggunakan terpal seadanya," ujar Sunardi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini