TOP LOSERS: Saham NUSA Turun Lebih dari 20%

Bisnis.com,03 Agt 2018, 19:35 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Sinergi Megah Internusa Tbk. (NUSA) membukukan penurunan terdalam pada perdagangan hari ini, Jumat (3/8/2018).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten yang bergerak di bidang pariwisata tersebut memimpin pelemahan saham (top losers) setelah melemah 21,26% dan ditutup di level Rp200 per lembar saham.

Mengekor pelemahan saham NUSA adalah saham PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang melemah 19,50% dan berakhir di level Rp128 per lembar saham.

Sementara itu, IHSG ditutup turun tipis 0,07% atau 4,18 poin di level 6.007,54. Setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,05% atau 3,07 poin di level 6.014,80 pagi tadi, indeks berbalik melemah bahkan sempat tergelincir dari level 6.000.

Meski berakhir terkoreksi, IHSG mampu mengungkit sedikit kenaikan dan bertahan di level psikologis tersebut. Adapun pada perdagangan Kamis (2/8), IHSG berakhir turun 0,36% atau 21,70 poin di level 6.011,72.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.994,04 – 6.023,47. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 168 saham menguat, 205 saham melemah, dan 224 saham stagnan.

Sektor pertanian dan finansial mengakhiri pergerakannya di zona hijau dengan kenaikan 2,30% dan 0,76% masing-masing, sekaligus membatasi pelemahan IHSG.

Namun, tujuh sektor lainnya tertekan di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (-1,90%) dan infrastruktur (-0,82%).

Saham apa saja yang menjadi top losers dalam perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini? Berikut rinciannya:

Kode

Harga (Rp)

(%)

NUSA

200

-21,26

FREN

128

-19,50

MAYA

3.500

-15,46

TRUK

252

-14,29

TPMA

268

-14,10

Sumber: BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini