Perry Warjiyo: Pelemahan Rupiah Tak Berdampak Langsung ke Inflasi

Bisnis.com,03 Agt 2018, 16:59 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara saat konferensi pers, di Jakarta, Jumat (29/6/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral memastikan dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi belum terdeteksi hingga saat ini.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menegaskan inflasi inti Juli 2018 yang meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya merupakan faktor musiman dari dampak tahun ajaran baru sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta biaya sewa.

"Saya bicara fakta, faktanya sampai bulan Juli, kami tidak melihat adanya dampak pass through atau dampak dari pelemahan rupiah," kata Perry, Kamis (3/8).

Dia menegaskan laju inflasi hingga Juli 2018 masih tetap terkendali. Dari data BPS, peningkatan inflasi inti tertinggi disumbang tarif pulsa ponsel untuk paket data internet dengan andil 0,04%.

Inflasi tarif pulsa ponsel untuk paket data internet terjadi hampir di 82 kota seluruh Indonesia dan kenaikan tertingginya terjadi di daerah Indonesia Timur, yaitu Mamuju yang naik sampai 14%, serta Manokwari dan Ternate sebesar masing-masing 15%.

Adapun, komoditas lain yang menyumbang kenaikan inflasi inti a.l. uang sekolah SD dan SMA yang memiliki andil 0,02%, serta uang sekolah SMP, ketupat, mie, nasi dengan lauk dan tarif sewa rumah dengan andil masing-masing 0,01%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah berakhir melemah 20 poin atau 0,14% di level Rp14.498 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (3/8/2018). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini