GEMPA LOMBOK: Ini yang Paling Penting Bagi Wapres JK

Bisnis.com,06 Agt 2018, 17:56 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
Pengungsi beraktivitas dalam tenda darurat yang dibangun di kebun mereka di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hal paling penting dalam menghadapi akibat bencana gempa bumi di Lombok adalah tanggap darurat yang ditindaklanjuti rehabilitasi dan proses rekonstruksi.

Jusuf Kalla atau JK  mengatakan pemerintah pusat akan segera mengunjungi daerah-daerah yang terdampak gempa tersebut.

“Tentu, presiden biasanya ke sana dan nanti insya Allah kita akan selesaikan pada saat rehabilitasinya. Paling penting tanggap darurat setelah itu rehabilitasi dan rekonstruksi. Menurut gubernur tadi pagi Lombok Utara 70% bangunan rusak,” ujarnya, Selasa (6/8/2018).

Pemerintah pusat pun sudah berbicara dengan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi terkait pemenuhan kebutuhan dasar pascabencana. “Kebutuhan dasar antara lain air. Jadi kita kirim tangki air ke sana. Kita kirim paket-paket pertolongan ke sana,” katanya.

JK pun mengucapkan belasungkawa dan simpatinya bagi korban bencana alam gempa di NTB khususnya di Lombok Utara.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis data  gempa bumi terjadi pada  Minggu, (5/8/2018),  pukul 18:46:35 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.

Pusat gempa bumi berada di laut.  Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api berumur Tersier hingga Kuarter, sedimen dan metamorf Tersier sampai Pra Tersier. Sebagian besar endapan tersebut telah tersesarkan dan terlapukkan.

Pada endapan yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini