Kiwoom Sekuritas: IHSG Menguji Resistan di Level 6.023

Bisnis.com,06 Agt 2018, 09:44 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA--Penantian atas sejumlah data ekonomi domestik dan global akan mewarnai pergerakan IHSG sepanjang hari ini, Senin (6/8/2018).

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa dari dalam negeri, dalam sepekan ini pasar mananti rilis data ekonomi Indonesia, antara lain data PDB, cadangan devisa dan juga neraca pembayaran Indonesia.

"Sementara direncanakan hari ini rilis data PDB yang kami estimasikan PDB (YoY) naik dari sebelumnya 5,06% menjadi 5,12%, tentunya kenaikan tersebut menjadi katalis positif," katanya dalam riset harian, Senin (6/8/2018).

Sementara dari global, pasar juga menanti data cadangan devisa China yang diperkirakan akan menurun dibandingkan bulan sebelumnya, dan neraca perdagangan yang juga diestimasikan turun.

Menurutnya, ini tentunya menjadi perhatian pasar di tengah masih berlangsungnya perang dagang antara AS dan China.

Selain itu pelemahan nilai mata uang Yuan China juga menjadi perhatian pasar, dalam hal ini Nico menilai bahwa China punya strategi tersendiri untuk melawan perang dagang yang telah dikobarkan sebelumnya oleh Amerika.

"Secara teknikal, hari ini kami memprediksi IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.994 – 6.023," katanya.

Di akhir pekan kemarin , indeks IHSG ditutup terkoreksi (-0.07%) ke level 6,007. Pelemahan enam sektor industri turut menyeret indeks IHSG.

Sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sektor aneka industri (-1.90%) dan diikuti sektor infrastruktur (-0.82%). Sedangkan sektor naik terbesar sektor agrikultur (+2.30%) dan keuangan (+0.76%).

Selanjutnya, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp176,22 miliar di semua pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini