MENKO DARMIN: Butuh Extra Effort untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4%

Bisnis.com,06 Agt 2018, 21:54 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pers usai kegiatan halalbihalal di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (21/7/2018) | Ipak Ayu H.N

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengakui bahwa harus bekerja ekstra keras untuk dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok sebesar 5,4%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa salah satu sektor yang membutuhkan effort lebih keras dari pemerintah tersebut adalah sektor industri. Pasalnya, sektor industri dinilai masih lambat pertumbuhannya hingga saat ini.

"[Selain konsumsi sektor apa yang harus di dorong] Industri, sektornya lambat. Itu yang harus kita coba dorong terus," ujarnya, Senin (6/8/2018).

Menurutnya, selain akan mendorong sektor industri, pemerintah juga masih akan mengandalkan sisi konsumsi rumah tangga dari masyarakat dan juga sektor pertanian.

"Sebenarnya menurut saya, selain konsumsi rumah tangga, salah satu hal yang menyebabkan pertumbuhan agak tinggi karena sektor pertaniannya. Panen bergeser ke q2, dari q1," ujarnya.

Data BPS menyatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian tercatat sebesar 4,76% (yoy), naik dibandingkan dengan 3,23% pada kuartal yang sama tahun lalu, yang disebabkan adanya musim panen.

Namun demikian, meskipun saat ini sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan cukup tinggi, pihaknya tidak akan berharap terlalu tinggi pada sektor tersebut dan berkonsentrasi mendorong ekstra keras di sektor industri.

Menurutnya, apabila kerja keras tersebut tidak dilakukan, Darmin memberikan sinyal bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak akan tercapai, bahkan untuk menyentuh angka 5,3% pun susah.

"Saya tidak pernah bilang perkeonomian Indonesia tahun ini akan 5,2% atau kurang. Saya selalu bilang 5,3% sampai 5,4%. Artinya saya kan bilangnya bukan 5,4% fix, bisa 5,3%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini