Aksi Profit Taking Bayangi Tren Harga Saham TPIA

Bisnis.com,08 Agt 2018, 20:05 WIB
Penulis: Anida ul Masruroh
Petugas melakukan pemeriksaan dan perekaman data di pabrik butadiene di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), di Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, Jakarta—Saham TPIA menguat 225 poin pada level 5.325 pada penutupan perdagangan Rabu (8/8) meskipun masih akan dibayangi aksi profit taking pada perdagangan sesi berikutnya.

Penguatan ini merupakan kelanjutan dari adanya sentimen atas aksi korporasi perusahaan untuk melakukan ekspansi. Berdasarkan data Bisnis Indonesia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah mengantongi sejumlah pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai U$120 juta. Tidak hanya itu, TPIA juga telah meraih beberapa komitmen Fasilitas Kredit Modal Kerja dari DBS Bank Singapura, Bangkok Bank Public Company Ltd, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. dengan total nilai US$215 juta.

Sepanjang 2018, saham TPIA mencatatkan koreksi return 11% dan underperformed terhadap sektor industri dasar dan kimia yang berhasil tumbuh sebesar 20,5% (ytd). Saat ini, valuasi saham TPIA mengalami undervalued atau tengah terdiskon dengan forward P/E ratio sebesar 20,5 kali (di bawah rata-rata historis 5 tahun dengan forward P/E ratio sebesar 22 kali).

Namun, saham TPIA ini masih relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan forward P/E ratio sektor industri dasar dan kimia yang memiliki forward P/E ratio 19,09 kali.

Secara teknikal, saham TPIA mencoba pull back resistance dengan menembus MA50 sebagai resistance terdekat menuju level 5.360. Terlihat tren saham TPIA berada pada bearish MACD divergence dengan indikator RSI (Relative Strength Index) menuju area overbought (area jenuh beli). Diperkirakan saham TPIA akan menguat terbatas dalam rentang 5.150 - 5.400 pada perdagangan sesi berikutnya.

Sumber: Bloomberg

*) Anida ul Masruroh, adalah analis Bisnis Indonesia Resources Center (BIRC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprillian Hermawan
Terkini