Bisnis.com, MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan Sumatra bagian Utara (Sumbagut) mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dalam enam bulan pertama 2018 telah mencapai Rp887,84 miliar.
Menurut Humas OJK Kantor Regional (KR) 5 Sumbagut Yovie Sukandar permintaan KUR pada tahun ini terbilang tinggi dengan realisasi melebihi separuh dari target.
“Realisasi KUR di Sumut telah mencapai Rp887,84 miliar. Komposisinya sudah mencapai 57,81% dari total target pada 2018,” kata Yovie kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia menuturkan, total KUR tersebut disalurkan kepada 28.339 debitur. OJK mencatat ada 10 bank penyalur KUR di Sumut, yakni 9 bank konvensional dan 1 bank umum syariah.
Khusus untuk bank yang berkantor pusat di Sumut, KUR disalurkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut).
Lebih lanjut, Yovie menjelaskan, kenaikan permintaan KUR didorong beberapa faktor, antara lain penurunan tingkat suku bunga dari 9% pada tahun 2017 menjadi 7% sejak awal tahun 2018.
Melihat potensi yang masih tinggi, BPD Sumut juga telah mengajukan kenaikan kuota KUR dari semula Rp500 miliar menjadi Rp700 miliar.
“Terkait kemungkinan peningkatan plafon KUR, Bank Sumut tengah usulkan penambahan plafon dengan pertimbangan bahwa pasal 20 angka 4 Peraturan Menteri Keuangan (Permenko) nomo 11 tahun 2017 telah mencabut batasan calon debitur yang memiliki kartu kredit,” lanjutnya.
Selain itu, penerapan mekanisme host to host juga memungkinkan percepatan seleksi potensial debitur KUR sehingga proses kerjanya jadi lebih efisien.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Sumut Eddie Rizliyanto mengatakan pihaknya mengajukan tambahan plafon KUR ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut lantaran melihat tingginya penyerapan KUR oleh para debitur pelaku usaha di Medan dan daerah lainnya di Sumatara Utara.
Per akhir Juni 2018, penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp315,6 miliar, atau mencapai 63,12% dari target semula yang dibebankan kepada Bank Sumut, yakni sebesar Rp500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel