AHY Masuk Bursa Kandidat Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga

Bisnis.com,11 Agt 2018, 15:51 WIB
Penulis: JIBI
Pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto (tengah), dan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno (kanan), berfoto bersama Ketua Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, saat tiba di kantor Komisi Pemilihan Umum Jakarta, Jumat (10/8/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno tengah menggodok visi misi dan berbagai program untuk Pilpres 2019, termasuk ketua tim pemenangan. 

Ketua Bidang Advokasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gerindra Habiburokhman mengatakan tim pemenangan akan dikomandani oleh tim teknis yang terdiri atas empat sekretaris jenderal (sekjen) partai pendukung.

"Soal kandidat ketua tim pemenangan ada banyak, di antaranya Pak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kami banyak mendapat masukan soal beliau," ujarnya di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8/2018).

 Meski demikian, keputusan mengenai siapa ketua tim pemenangan akan diberikan kepada Prabowo bersama dengan partai pendukung.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Roy Suryo juga menyatakan partainya akan membiarkan Prabowo menentukan ketua tim pemenangan. 

"Kalau Mas AHY, saya dengar dia siap. Jadi harus siap. Apa pun harus siap, ditugaskan di mana pun harus siap, saya kira dia lah contoh anak muda yang luar biasa dengan usianya yang masih sangat muda, baru 40 kemarin, tapi cepat sekali merespons segala sesuatunya," ucapnya, seperti dilansir Tempo.

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan penyusunan visi misi Prabowo sebagai calon presiden (capres) hampir final dan sudah mencapai 80%. Namun, dia masih enggan membocorkan secara detail termasuk kontennya.

"Intinya ekonomi kerakyatan, bukan ekonomi neolib," sebut Andre.

Prabowo disebut ingin mengedepankan ekonomi sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu juga disebut menaruh perhatian pada utang negara, tenaga kerja asing, dan ketimpangan ekonomi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini