Saham TLKM Masih Tertekan

Bisnis.com,13 Agt 2018, 17:44 WIB
Penulis: Anida ul Masruroh
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Saham TLKM ditutup melemah 130 poin ke level 3.370 pada akhir perdagangan Senin (13/8) dan masih berisiko melanjutkan koreksi dalam rentang yang terbatas pada transaksi hari berikutnya.

Selain rilis kinerja keuangan kuartal II/2018 yang mengecewakan, adanya kenaikan trafik data yang signifikan tidak berpengaruh terhadap kinerja PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Segmen bottom line tertekan oleh membengkaknya biaya operasional dan terkoreksi sebesar 28,1% (yoy) menjadi Rp8,6 triliun, sedangkan kinerja pendapatan tumbuh tipis 0,54% (yoy) menjadi Rp64,3 triliun.

Saham emiten dengan ticker TLKM ini mencatatkan pelemahan yang masih berlanjut seiring dengan dirilisnya data defisit neraca transaksi berjalan yang alami kenaikan hingga US$8 miliar (3% PDB).

Tak hanya itu, kondisi keuangan global sedang mengalami tekanan di tengah kepanikan para investor asing akibat krisis Lira Turki sehingga IHSG dan saham-saham big caps termasuk TLKM terperosok  oleh maraknya pelepasan saham. Hingga sore ini, valuasi saham TLKM masih terdiskon atau mengalami undervalued dengan forward P/E ratio sebesar 14,5 kali (di bawah rata-rata historis lima tahun dengan forward P/E ratio 16,5 kali). Akan tetapi, nilai saham TLKM relatif masih lebih mahal apabila dibandingkan dengan indeks sektoral pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang memiliki forward P/E ratio sebesar 14,45 kali.

Secara teknikal analisis, terlihat pada indikator stochastic saham TLKM masih berada dalam tren bearish cenderung mendekati area oversold (jenuh jual). Pergerakan saham TLKM hari ini dibayangi volume penjualan yang masih meningkat dan diperkirakan masih akan melanjutkan koreksi. Diperkirakan pergerakan saham TLKM mencoba menguat terbatas di rentang 3.345- 3.450.

Sumber: Bloomberg

*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprillian Hermawan
Terkini