Bisnis.com, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bekerja sama dengan empat bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara untuk menerapkan sistem pembayaran nontunai dalam pembelian tiket kapal feri di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk mulai 15 Agustus 2018.
Direktur Komersial PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) M. Yusuf Hadi mengatakan, penerapan sistem pembayaran nontunai menggunakan uang elektronik yang bekerja sama dengan empat bank pelat merah ini sebagai bentuk dukungan terhadap regulasi pemerintah terkait penyelenggaraan tiket angkutan penyeberangan secara elektronik yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Nantinya akan ada tiga fase untuk implementasi sistem digitalisasi. Pertama, dilaksanakan pada empat pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk pada 15 Agustus 2018 dengan layanan pembelian tiket.
Kedua, akan dilaksanakan pada musim Natal dengan pengembangan pembayaran nontunai melalui sistem digitalisasi setiap transaksi secara keseluruhan. Ketiga, ditargetkan pada Maret 2019 pembelian tiket dan traksaksi sudah dapat menggunakan uang elektronik di seluruh pelabuhan.
"Saat ini kami tercatat sebagai perusahaan terbesar di dunia dengan jumlah lintasan 221 di seluruh Indonesia dan memiliki 150 kapal. Transaksi per tahun mencapai 68 juta kali dengan nilai sekitar Rp7 triliun sehingga sistem digitalisasi bukan hal yang harus ditunda," katanya, Senin (13/8/2018).
Sementara hingga Juni 2018, ASDP mencatat jumlah penumpang pejalan kaki yang dilayani mencapai 3.547.102 orang, roda dua mencapai 2.099.684 unit, dan roda empat mencapai 1.122.688 unit.
Sekretaris Himbara Budi Satria mengatakan kerjasama ini merupakan bentuk sinergi BUMN untuk mendukung perluasan penggunaan uang elektronik guna menyukseskan Gerakan Nontunai yang digulirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dengan metode pembayaran ini diharapkan dapat meminimalkan potensi kebocoran pendapatan penyeberangan, keakurasian manifest dan juga memudahkan pencatatan data transaksi keuangan menjadi lebih valid," katanya.
Budi mengemukakan hingga Juni 2018 lalu, jumlah uang elektronik yang beredar dari empat Bank anggota Himbara yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, dan Bank BNI sudah mencapai 103,7 juta kartu, atau naik 92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 54,08 juta kartu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel