Polri Mutasi Besar-Besaran Jajaran Jenderal, Apakah Terkait Pilpres 2019?

Bisnis.com,14 Agt 2018, 13:11 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Purwadi./Bisnis.com-Sholahuddin Al Ayyubi
Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Nasional (Kompolnas) memastikan mutasi besar-besaran yang dilakukan Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian terhadap 62 perwira tinggi (Pati) Polri tidak berkaitan dengan pengamanan Pilpres 2019.
 
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengatakan mutasi yang dilakukan Tito Karnavian melalui Surat Telegram bernomor: ST/2015/VIII/Kep/2018 dan ST/2014/VII/Kep/2018 tertanggal 13 Agustus 2018 itu dilaksanakan karena ada beberapa Pati Polri yang tengah mempersiapkan masa pensiun, sehingga harus segera diganti. Selain itu, menurut Poengky, mutasi juga dilakukan karena ada Pati yang masa tugasnya dianggap sudah cukup lama di suatu posisi sehingga harus dilakukan penyegaran.
 
"Misalnya itu kan Kapolda Jawa Timur pada September nanti akan memasuki masa pensiun. Jadi beliau segera diganti. Ada juga yang masa tugasnya dianggap sudah cukup lama di suatu posisi dan harus dirotasi ke posisi lain. Tapi yang jelas mutasi ini tidak berkaitan dengan Pilpres," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (14/8).
 
Menurut Poengky, mutasi Pati Polri itu dilakukan Tito disesuaikan dengan kemampuan Pati, seperti pada Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana yang memiliki keahlian di bidang intelijen, diangkat menggantikan posisi Wakabaintelkam Irjen Pol Luki Hermawan, sedangkan Irjen Pol Luki Hermawan diangkat jadi Kapolda Jawa Timur menggantikan posisi Irjen Pol Machfud Arifin.
 
"Lalu misalnya Kakorlantas Irjen Pol Royke Lumowa yang sudah menjabat sebagai Kakorlantas sejak November 2016 kini dimutasi jadi Kapolda Maluku. Pertimbangan Kapolri itu karena beliau (Royke Lumowa) pernah jadi Kapolda Papua Barat dan Kapolrestabes Manado, jadi dianggap cocok untuk memimpin Polda Maluku," katanya.
 
Dia berharap mutasi ke-62 Pati Polri tersebut bisa membuat Korps Bhayangkara itu lebih baik karena masih banyak tugas pengamanan yang kini harus dilakukan Kepolisian.
 
"Semoga bisa lebih baik lagi," ujarnya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini