KABAR GLOBAL 14 AGUSTUS: 1.001 Strategi Turki, Kala China dan AS Terus Adu Kekuatan

Bisnis.com,14 Agt 2018, 09:14 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump./.Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar langkah pemerintah Turki menahan pelemahan nilai tukar lira serta aksi saling balas tarif impor antara Amerika Serikat dan China mewarnai media nasional pada hari ini, Selasa (14/8/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

1.001 Strategi Turki. Para pembuat kebijakan di Turki akhirnya mengambil langkah untuk menahan pelemahan nilai tukar lira yang terus berlanjut, guna memperkuat sistem keuangan sekaligus mengembalikan kepercayaan investor. (Bisnis Indonesia)

Kala China dan AS Terus Adu Kekuatan. Belum berhentinya aksi saling balas tarif impor antara Amerika Serikat dan China seolah menunjukkan ambisi kedua negara yang tetap ingin terlihat paling kuat di mata dunia. Conor Sen, Manajer di New River Investment, menilai China bukanlah pesaing ekonomi AS yang dapat disejajarkan dengan Meksiko, Kanada, Uni Eropa, dan negara lainnya. (Bisnis Indonesia)

PDB Singapura Melambat. Pertumbuhan ekonomi Singapura berjalan lambat pada kuartal II/2018 disebabkan oleh lesunya sektor konstruksi. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Singapura, produk domestik bruto (PDB) Singapura tumbuh sebesar 0,6% pada kuartal II/2018 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.(Bisnis Indonesia)

Sumber Pendanaan Belum Jelas. Sumber pendanaan untuk mengubah Tesla Inc. menjadi perusahaan tertutup (go private) masih belum jelas. CEO Tesla Elon Musk sebelumnya mengatakan, pihaknya berencana melakukan go private untuk Tesla dan akan memberi penawaran harga US$420 per saham untuk membeli saham publik. (Bisnis Indonesia)

Pasar Rontok, Samsung Tutup Pabrik di China. Samsung Electronics Co. Ltd. berniat menutup salah satu pabrik manufaktur ponselnya di China. Rencana ini muncul karena merosotnya penjualan dan meningkatnya biaya tenaga kerja. (Kontan)

Kredit Macet Tiongkok Melonjak. Jumlah kredit macet pada bank-bank Tiongkok tercatat mengalami peningkatan pada kuartal terakhir. Data tersebut berpotensi menjadi sebuah kemunduran bagi pihak berwenang yang sedang berjuang untuk mendorong para kreditor agar terus mengucurkan kredit. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini