BKPM: Penyerapan Tenaga Kerja Masih Baik

Bisnis.com,14 Agt 2018, 11:40 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Pekerja mengelas kawat tiang pondasi proyek double-double track (DDT) atau rel ganda Paket A Manggarai-Jatinegara, Jakarta, Jumat (21/)./Antara-Angga Budhiyanto

Bisnis.com, JAKARTA -- Kendati investasi melambat pada kuartal II/2018, Badan Koordinasi Penanaman Modal mengklaim serapan tenaga kerja tetap tinggi.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) M. Azhar Lubis mengungkapkan realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada kuartal II/2018 adalah sebesar 289.843 orang.

Perinciannya, penyerapan tenaga kerja di proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 133.602 orang dan proyek Penanaman Modal Asing (PMA) 156.241 orang.

Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan kuartal sebelumnya, yang sebanyak 201.239 orang. Namun, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan kuartal II/2017 yang menyentuh 345.323 orang.

"Meskipun pertumbuhan investasi melambat, investasi tetap masih dapat menyerap tenaga kerja Indonesia langsung cukup besar," paparnya, Selasa (14/8/2018).

Di sisi lain, Azhar melihat banyak peluang-peluang usaha yang juga dapat menyerap tenaga kerja Indonesia dengan jumlah besar sebagai akibat adanya kegiatan investasi di suatu daerah (multiplier effect).

Dari fakta ini, BKPM memahami peluang tenaga kerja terampil di Indonesia semakin terbuka lebar dengan masuknya kegiatan investasi berbasis teknologi.

Adapun realisasi investasi dari dalam dan luar negeri mencapai Rp176,3 triliun pada kuartal II/2018 atau menurun 3,1% secara year-on-year (yoy) dari Rp170,9 triliun periode yang sama tahun lalu.

Meski PMDN tumbuh 32,1% secara yoy menjadi Rp80,6 triliun, tapi PMA menyusut 12,9% menjadi Rp95,7 triliun.

Realisasi investasi paling besar di PMA dan PMDN pada kuartal II/2018 adalah di sektor pertambangan dengan nilai Rp 28,2 triliun.

Selanjutnya, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan capaian Rp 25,6 triliun. Kemudian, sektor Listrik, Gas dan Air sebesar Rp20,8 triliun.

Berdasarkan lokasi proyek, investasi paling besar terjadi di DKI Jakarta dengan besaran Rp29,9 triliun. Disusul oleh Jawa Barat yang nilainya Rp22,2 triliun dan Jawa Timur dengan Rp16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini