Kompak Terkoreksi, Saham Emiten BUMN Karya Dibayangi Sentimen Pembatasan Impor?

Bisnis.com,15 Agt 2018, 15:51 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Laju saham emiten badan usaha milik negara karya mendarat di zona merah pada penutupan sesi pertama perdagangan, Rabu (15/8/2018), di tengah sentimen pembatasan impor yang sampaikan pemerintah serta sejumlah isu global.

Berdasarkan data Bloomberg, saham WSKT, WIKA, ADHI, JSMR, dan PTPP kompak terkoreksi pada penutpan sesi pertama perdagangan, Rabu (15/8/2018). Koreksi tertinggi dialami oleh WSKT yang melemah 85 poin atau 4,42% ke level Rp1.840.

Selain itu, saham WIKA juga mengalami koreksi 70 poin atau 4,36% ke level Rp1.535 per saham. Adapun, tiga emiten lainnya juga mendarat ke zona merah dengan koreksi masing-masing yakni ADHI 3,18%, JSMR 2,44%, dan PTPP 2,37%.

Frankie Wijoyo Prasetio, Head of Equity Trading Phintraco Sekuritas Medan menilai pergerakan emiten badan usaha milik negara (BUMN) Karya tidak terlalu terpengaruh dengan rencana pengurangan impor pemerintah. Sebaliknya, pasar lebih mencermati kebijakan global.

“Bank sentral Argentina menaikkan suku bunga sebesar 5% dan Bank Indonesia kemungkinan juga akan menaikkan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (15/8/2018).

Frankie menilai para investor mengkhawatirkan kenaikan suku bunga yang dapat menahan laju pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut, langkah itu dikhawatirkan akan menekan laba perseroan di dalam negeri.

Di sisi lain, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali mendarat ke zona merah pada penutupan sesi pertama perdagangan, Rabu (15/8/2018). Sempat dibuka di zona hijau, indeks kembali tersungkur ke level 5.690,370.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini