Penerimaan Pajak Manufaktur Melambat, Ini Pemicunya!

Bisnis.com,15 Agt 2018, 21:23 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Pekerja menyelesaikan pembuatan gitar listrik di pabrik alat musik Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/3/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Besarnya nilai restitusi di subsektor industri pengilangan menjadi pemicu tergerusnya pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur.

Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, mengatakan bahwa akibat sifatnya yang sementara, otoritas pajak tetap yakin performa penerimaan pajak dari sektor manufaktur bakal kembali seperti semula.

"Memang restitusi cukup besar dari beberapa WP [wajib pajak] besar di subsektor industri pengilangan. Kami yakin dalam bulan-bulan mendatang pertumbuhan sektor pengolahan akan meningkat lagi," ungkapnya, Rabu (15/8/2018).

Yoga menjelaskan bahwa pertumbuhan penerimaan pajak untuk sektor pengolahan sebenarnya cukup bagus (12,48%), meskipun hal itu juga harus diakui realisasinya tidak setinggi tahun lalu (18,6%). 

Melambatnya kinerja manufaktur pada kuartal II/2018 berpengaruh terhadap penerimaan pajak dari sektor manufaktur yang selama 2 bulan terakhir pertumbuhannya tercatat terus mengalami pelambatan.

Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak per Juli 2018 menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ini hanya 12,48% atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan lalu yang mencapai 12,64%. 

Realisasi Juli 2018 juga mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni 18,16%.

Meski tumbuh relatif lebih rendah, kontribusi sektor manufaktur masih lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Pertambangan misalnya, meski tumbuh hampir tembus ke angka 80%, kontribusinya ke penerimaan pajak hanya 6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini