Bisnis.com, PONTIANAK – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berupaya mengembangkan layanan digital untuk mendukung transaksi perdagangan ritel di wilayah Kalimantan Barat. Hal ini dilakukan dengan perluasan penggunaan channel e-banking di berbagai wilayah.
Vice President Bank Mandiri Pontianak Ahadi Subri mengatakan, langkah perseroan mengembangkan layanan digital ini untuk memenuhi dan memudahkan masyarakat melakukan transaksi keuangan, seiring dengan tumbuhnya sektor perdagangan di Kalimantan Barat.
Salah satu layanan yang dikembangkan adalah dengan memperluas penggunaan uang elektronik untuk memperlancar transaksi perdagangan ritel. "Kami akan terus mengembangkan layanan e-money agar masyarakat dapat lebih mudah lagi dalam melakukan transaksi keuangan ritel, seperti pembelian bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pembelian kebutuhan sehari-hari dan, restoran," kata Ahadi dalam keterangan resmi, Rabu (15/8/2018).
Ahadi menjelaskan hingga Juni 2018, electronic data capture (EDC) di wilayah Kalimantan Barat mencapai lebih dari 3.000 unit, yang tersebar di berbagai gerai perdagangan ritel. Selain digunakan untuk bertransaksi menggunakan kartu debit maupun kredit, sebagian EDC juga dapat melayani transaksi menggunakan uang elektronik.
Sepanjang semester I/2018, transaksi menggunakan uang elektronik telah mencapai 162.664 dengan nilai lebih dari Rp25 miliar. Sebagian besar dilakukan di SPB), toko ritel, dan restoran.
Selain itu penggunaan aplikasi Mandiri Online juga tumbuh signifikan. Hingga Juni 2018, hampir 15.000 ribu nasabah telah menggunakan layanan tersebut. Capaian itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 4.500 pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel