Saham ANDI Diklaim "Oversubscribed" 4,2 Kali

Bisnis.com,16 Agt 2018, 08:35 WIB
Penulis: Hafiyyan
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan perkebunan PT Andira Agro Tbk. (ANDI) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/8/2018). 
 
Dengan dimulainya perdagangan saham perdana perseroan,  ANDI akan menjadi emiten ke-32 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2018.
 
Direktur ANDI Kahar Anwar mengatakan harga pelaksanaan IPO perseroan adalah Rp200. Perusahaan melepas 500 juta lembar sehingga akan meraih dana Rp100 miliar. 
 
Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek yaitu PT Victoria Sekuritas Indonesia. Perseroan mengklaim penawaran pooling saham ANDI mengalami kelebihan permintaan hingga 316 kali. 
 
"Berdasarkan nilai emisi Rp100 miliar, oversubscribed mencapai 4,2 kali. Ini menunjukkan animo publik terhadap IPO ANDI begitu besar, " paparnya dalam keterangan resmi,  Kamis (16/8). 
 
ANDI bergerak di dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel). Perusahaan memiliki konsesi lahan seluas 12.172 hektare (ha), dengan perincian kebun inti 5.463 ha dan kebun plasma 4.668 ha.
 
Kahar menambahkan dana IPO digunakan untuk pengembangan pabrik kelapa sawit. Dengan demikian, kapasitas pengolahan sawit perusahaan dapat meningkat dua kali lipat. 
 
Sebelum IPO, sekitar 67,88% saham perseroan dipegang oleh PT Central Energi Pratama (CEP) dan 32,12% dimiliki oleh PT Anugerah Perkasa Semesta (APS). APS memegang 99,9% saham CEP.  
 
Anne Sutanto tercatat sebagai pemilik 54% saham APS dan 0,1% saham Central Energi Pratama. Dia juga merupakan Direktur Utama PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) dan Wakil Presiden Direktur PT Pan Brothers Tbk. (PBRX).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini