Asian Games, Saatnya Saling Menguatkan dengan Doa & Dukungan Konkret

Bisnis.com,19 Agt 2018, 16:49 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Pembukaan Asian Games 2018/Reuters-Athit Perawongmetha

Bisnis.com, JAKARTA – Perhelatan Asian Games 2018 dimulai, ditandai dengan gelaran pembukaan yang luar biasa. Kerja hebat dan sekali lagi, itu memang luar biasa dan membuat kita sebagai bangsa layak berbangga.

Meski itu kerja hebat, tetap saja ada suara miring yang mengkritisi upacara pembukaan itu. Bagi saya, dengan begitu besar upaya yang telah dikeluarkan, yang saya yakini itu benar-benar didedikasikan bagi bangsa ini, bukan dilatarbelakangi seberapa besar pun imbalan materi yang didapatkan, tertutup sudah pintu masukan apa pun untuk perhelatan tersebut. Apalagi yang lebih dekat sebagai kritik, tak ada tempat.

Ikut memantau dari dekat sebagian kecil saja dari persiapan raksasa untuk upacara pembukaan nan megah itu, saya pun akhirnya berpendapat sepatutnyalah kita berterima kasih sebesar-besarnya bagi setiap insan yang terlibat di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu.

Kini, hal serupa kita apungkan kepada para atlet kita. Dengan berbagai variasi kesulitan selama menjalani pelatnas, kini 935 atlet Indonesia siap tempur membela Merah Putih.

Indonesia memang bangsa yang besar dan kita harus mampu membuktikan hal itu di pentas olahraga.

Mereka adalah pejuang-pejuang di panggung olahraga. Kemenangan di pentas olahraga akan mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Indonesia memang bangsa yang besar dan kita harus mampu membuktikan hal itu di pentas olahraga.

Di ajang Asian Games, Indonesia menduduki peringkat ke-13 di daftar perolehan medali sepanjang masa dengan perincian 60 emas, 95 perak, dan 203 perunggu.

Kita harus mampu memaksimalkan pesta olahraga se-Asia kali ini sehingga mampu memenuhi target yang ditetapkan pemerintah yakni finis di peringkat ke-10.

Pada penyelenggaraan Asian Games 1962 ketika juga menjadi tuan rumah, Indonesia menduduki peringkat kedua dalam perolehan medali, di bawah Jepang yang tampil sebagai juara umum. Namun, memang ketika itu China tidak ikut serta.

Kini target 10 besar cukup realistis. Lebih dari itu tentu akan lebih baik. Seperti terhadap upacara pembukaan, mari kita tunda jika ingin memberi kritik terhadap persiapan para atlet.

Ini saatnya saling menguatkan dengan doa dan dukungan konkret, bukan dengan kritik. Selepas event nanti, ada masa evaluasi yang bisa digunakan untuk memberi masukan. Buktikan bahwa kita bangsa besar yang bersatu dan kuat. Jayalah Indonesia!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini