Pemprov Jatim Libatkan 1.000 Petugas Pemantau Hewan Kurban

Bisnis.com,20 Agt 2018, 16:56 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi sapi salah satu hewan yang biasa disembelih saat Idul Adha.

Bisnis.com, SURABAYA – Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengerahkan lebih dari 1.000 petugas ke lapangan untuk mengawasi penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha 1439 Hijriah.

Kepala Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jatim Wemmi Niamawati kepada wartawan di Surabaya, Senin (20/8/2018), mengatakan pengawasan selama 22-24 Agustus 2018 itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit menular.

"Kami mengantisipasi penyakit hewan menular strategis selama penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha," ujarnya.

Wemmi menyebut berdasarkan edaran pemerintah, terdapat 25 jenis penyakit hewan menular strategis yang harus diawasi selama masa penyembelihan hewan kurban, saat Idul Adha.

Dari 25 jenis penyakit itu, dia menandaskan, beberapa di antaranya dapat menular kepada manusia yang mengonsumsinya.

"Salah satu jenis penyakit hewan strategis yang dapat menular kepada manusia adalah Antraks. Kalau tahun lalu alhamdulillah tidak ada hewan kurban di Jatim yang terjangkit Antraks," katanya.

Ia memaparkan pengawasan penyakit hewan strategis dengan mengerahkan lebih dari 1.000 petugas lapangan selama proses penyembelihan hewan kurban, dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama, katanya, saat hewan sebelum disembelih, petugas akan memeriksa kesehatannya terlebih dahulu, sedangkan tahap kedua pemeriksaan terhadap daging yang telah dipotong-potong dari hewan kurban tersebut.

"Jadi setelah daging-dagingnya dipotong, petugas kami akan memeriksa kembali untuk benar-benar memastikan terbebas dari penyakit hewan menular strategis," ucapnya.

Langkah itu, kata Wemmi, menjamin daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat selama Idul Adha benar-benar terbebas dari penyakit hewan menular strategis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini