Ini Rekomendasi Saham Consumer Goods

Bisnis.com,22 Agt 2018, 23:08 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Karyawan beraktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja emiten barang-barang konsumsi masih ditantang peningkatan harga bahan pada paruh kedua tahun ini.

Dalam Survei Konsumen Juli 2018 yang dirilis Bank Indonesia, mengindikasikan akan ada tekanan kenaikan harga pada Oktober 2018, yang diperkirakan meningkat dari bulan sebelumnya dipengaruhi oleh kekhawatiran konsumen terhadap kenaikan harga bahan bakar minya nonsubsidi.

Sementara itu, Survei Konsumen BI juga memperkirakan akan ada kenaikan harga pada 6 bulan mendatang, atau Januari 2019 disebabkan oleh peningkatan pada periode Tahun Baru.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengatakan, sebagian kelompok barang-barang konsumsi akan menghadapi tantangan yang cukup berat di sisa akhir tahun ini, apalagi yang memiliki bahan baku impor, seperti kelompok farmasi.

"Farmasi masih berat, bahan baku juga 90% masih impor," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (22/8/2018).

Selain itu, segmen makanan dan minuman, kata Kiswoyo, kenaikan harga bahan baku. Dia merekomendasi emiten makanan dan minuman yakni PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Kamur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI).

Tak hanya itu, untuk emiten rokok, Kiswoyo merekomendasikan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP).

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini