Iran Minta Eropa Jamin Keberlangsungan Akses Perbankan dan Penjualan Minyak di Tengah Sanksi AS

Bisnis.com,28 Agt 2018, 11:39 WIB
Penulis: Annisa Margrit
Presiden Iran Hassan Rouhani/telegraph.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Iran meminta negara-negara Eropa yang tergabung dalam kesepakatan nuklir damai untuk menjamin keberlangsungan akses perbankan dan penjualan minyak negara tersebut.
 
"Iran sudah memenuhi semua janjinya terkait perjanjian nuklir dan, dengan keluarnya AS secara sepihak, mengharapkan negara-negara mitra yang bertahan untuk menjalankan program mereka dengan lebih cepat dan transparan," papar Presiden Iran Hassan Rouhani seperti dilansir Reuters, Selasa (28/8/2018).
 
Hal itu disampaikannya kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon. Rouhani ingin Eropa menjamin akses perbankan, penjualan minyak, akses asuransi, serta transportasi Iran. 
 
Meski Macron menegaskan komitmennya untuk mematuhi kesepakatan tersebut, tapi dia kembali meminta dilakukan pembicaraan lanjutan dengan semua pihak terkait. Pembicaraan itu akan membahas program nuklir Iran setelah 2025, program misil balistiknya, dan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah.
 
"Kami akan melakukan semua hal agar pembicaraan tersebut bisa menghindari krisis serius dalam beberapa bulan mendatang," ujar Macron dalam kesempatan terpisah.
 
Seperti diketahui, AS keluar dari kesepakatan tersebut pada awal tahun ini. Perjanjian nuklir damai itu disepakati pada 2015 antara Iran dengan negara-negara adidaya dunia, termasuk AS, Prancis, Jerman, Inggris, dan Rusia.
 
Setelah keluar dari kesepakatan ini, AS juga menjatuhkan lagi sanksi ekonomi kepada Iran. Pemerintahan Donald Trump menilai upaya yang dilakukan Iran terkait program nuklirnya tidak cukup meyakinkan dan meminta dilakukan langkah-langkah tambahan. 
 
Sanksi ekonomi ini membuat nilai tukar rial Iran memburuk. Negeri Paman Sam juga menyatakan akan menekan ekspor minyak Iran hingga 0%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini